ODHIV (Orang dengan HIV) adalah individu yang mengalami infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada tahun 2023, diestimasikan terdapat 39,9 juta ODHIV, dengan angka tertinggi di Afrika Selatan. Setiap tahun, jumlah ODHIV bertambah 1,3 juta penduduk dan terjadi 630,000 kematian akibat AIDS. Meski kemajuan teknologi medis telah meningkatkan angka harapan hidup ODHIV hingga mendekati populasi umum, akses terhadap terapi antiretroviral (ARV) masih terbatas. Saat ini, hanya sekitar 30,7 juta ODHIV yang dapat mengakses terapi ini, yang tentunya menimbulkan kekhawatiran karena angka viral suppression atau tingkat penekanan virus masih rendah di kalangan ODHIV yang belum mendapat pengobatan. UNAIDS telah menargetkan program 90-90-90 untuk ODHIV pada 2020, yakni 90% dari seluruh ODHIV mengetahui status HIV mereka, 90% dari yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi antivirus, dan 90% orang yang mendapatkan terapi antivirus memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Namun, hal ini belum dapat tercapai sehingga mereka memperbaharui programnya menjadi 95-95-95. Beberapa faktor yang memengaruhi adalah stigma, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya kesehatan, kurangnya edukasi, keterbatasan akses kesehatan, hambatan ekonomi, kepatuhan ARV, kurangnya dukungan pemerintah dan pandemi COVID-19. Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) adalah organisasi yang memberikan perhatian khusus kepada ODHIV di Indonesia. Kami berkomitmen mendorong ODHIV untuk mendapatkan pengobatan dan mencapai kesehatan optimal. Salah satu program kami adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di Indonesia dalam menangani ODHIV. Untuk menjawab tantangan kompleks dalam penatalaksanaan ODHIV, PDPAI mengadakan webinar khusus bagi petugas kesehatan. Webinar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kolaborasi lintas sektor agar layanan kesehatan bagi ODHIV semakin baik. Dengan pengelolaan yang lebih baik di berbagai lini layanan kesehatan, diharapkan target 95 95-95 akan semakin mendekati kenyataan.
Setelah mengikuti webinar ini peserta mampu :