Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, terutama di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas. Pengelolaan alat kesehatan dan infrastruktur yang baik sangat penting dalam mendukung keselamatan pasien serta mencegah insiden yang tidak diinginkan. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 134 juta insiden yang tidak diinginkan terjadi setiap tahun di negara berpenghasilan rendah dan menengah karena masalah keamanan pasien, yang mengakibatkan 2,6 juta kematian terkait dengan perawatan medis yang tidak aman (WHO, 2021).
Di Indonesia, upaya untuk memperkuat keselamatan pasien di fasilitas kesehatan semakin ditingkatkan melalui penerapan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang diatur dalam standar akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, sebanyak 56% dari 2.500 rumah sakit di Indonesia telah menerapkan program MFK sebagai bagian dari akreditasi, namun masih terdapat 30% Puskesmas yang belum sepenuhnya memenuhi standar keselamatan terkait pengelolaan alat dan infrastruktur.
Pelatihan terpadu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta tentang cara mengelola alat kesehatan dan infrastruktur di fasilitas kesehatan secara aman dan efisien, sehingga dapat meminimalkan risiko bagi pasien, staf medis, dan masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan fasilitas kesehatan mampu meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi risiko insiden keselamatan pasien, dan mematuhi standar nasional serta internasional.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pengelolaan alat kesehatan dan infrastruktur di fasilitas kesehatan, guna menjamin keselamatan pasien serta mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan spesifik dari workshop ini antara lain: