Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk sebanyak 278 juta jiwa. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui di Indonesia, yakni mencakup 19,2% dari seluruh kasus kanker. Angka kejadian kanker payudara 40,3 per 100.000 dan angka kematian 21,5 per 100.000 di Indonesia. Proporsi kematian akibat kanker payudara relatif tinggi. Berdasarkan kebijakan Kementerian Kesehatan RI, terapi kanker sistemik diberikan pada tiga tingkat rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Paripurna (Pusat Kanker Nasional), Rumah Sakit Utama (Rumah Sakit Rujukan Nasional), dan Rumah Sakit Menengah (Rumah Sakit Rujukan Daerah). Namun dokter konsultan onkologi medik dan Internist Fellow Oncology (IFO) yang ada di Indonesia hanya berjumlah 178 orang dan sebagian besar bekerja di kota-kota besar. Masih ada daerah atau provinsi yang belum memiliki dokter konsultan onkologi medik atau IFO. Target jumlah IFO di Indonesia sebanyak 267 orang dan saat ini terdapat kekurangan sebanyak 212 orang IFO. Berdasarkan target tersebut, pelatihan IFO akan dilaksanakan selama enam bulan. Setelah menyelesaikan pelatihan selama satu semester, diharapkan para dokter mampu memberikan pengobatan terhadap sepuluh jenis kanker yang paling umum terjadi di Indonesia, antara lain kanker payudara, paruparu, dan kolorektal. Perawatan yang diberikan meliputi pengobatan kuratif dan paliatif
untuk meningkatkan standar perawatan pasien MBC, termasuk diagnosis dan penentuan stadium yang tepat sebelum terapi sistemik diberikan pada pasien mBC di daerah terpencil wilayah di seluruh Indonesia di mana tidak ada ahli onkologi medis yang tersedia dengan memberdayakan IFO dan Magang Bersertifikat di Rumah Sakit Daerah Terpencil (CIRAH) melalui e-Learning dan langsung pengawasan oleh ahli onkologi medis terdekat. Setelah menyelesaikan proyek ini, diharapkan demikian Pasien MBC di daerah terpencil di Indonesia dapat menerima terapi sistemik yang direkomendasikan standar II (untuk IFO) dan standar I (untuk CIRAH).
pelatihan IFO akan dilaksanakan selama enam bulan. Setelah menyelesaikan pelatihan selama satu semester, diharapkan para dokter mampu memberikan pengobatan terhadap sepuluh jenis kanker yang paling umum terjadi di Indonesia, antara lain kanker payudara, paruparu, dan kolorektal. Perawatan yang diberikan meliputi pengobatan kuratif dan paliatif.