Cedera olahraga (sport injury) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering dijumpai, baik pada atlet profesional maupun masyarakat umum yang aktif secara fisik. Kesadaran kesehatan pasca pandemi, pengaruh media sosial, dan munculnya komunitas-komunitas olahraga turut mendorong popularitas berbagai jenis olahraga di kalangan masyarakat awam. Literatur melaporkan bahwa rekor terendah jumlah cedera olahraga tercatat pada tahun 2020, namun cedera meningkat 20% pada tahun 2021, 12% pada tahun 2022, dan 2% pada tahun 2023. Jumlah rata-rata cedera olahraga ditemukan lebih tinggi secara bermakna pada saat pertandingan (13,8 cedera per 1000 atlet) dibandingkan pada saat latihan (4 cedera per 1000 atlet). Tak jarang cedera olahraga ini juga bisa menyebabkan efek yang membahayakan seperti pensiun dini nya seorang atlet hingga menyebabkan kematian.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya dalam dalam penanganan cedera olahraga (sport injury), melalui pendekatan multidisipliner yang mencakup aspek medis, radiologis, dan teknis pencitraan.
Setelah mengikuti webinar, peserta diharapkan dapat:
1. Memahami penilaian awal dan menyusun pendekatan diagnosis sistematis pada kasus cedera olahraga berdasarkan tanda, gejala, dan riwayat klinis pasien.
2. Memahami proses identifikasi dan menerapkan prinsip-prinsip penanganan awal cedera olahraga secara tepat dan aman.
3. Memahami indikasi dan prosedur penanganan lanjutan, termasuk tindakan operatif dan non-operatif pada berbagai jenis sport injury.
4. Memahami pemilihan modalitas pencitraan yang tepat untuk mengidentifikasi cedera muskuloskeletal pada fase awal dan fase lanjutan.
5. Memahami tanda kegawatan dalam deteksi sport injury.
6. Memahami teknik pencitraan X-Ray yang sesuai untuk cedera muskuloskeletal serta menerapkan prinsip proteksi radiasi yang aman dan efektif.
7. Memahami teknik pemeriksaan CT dan MRI dengan teknik akuisisi yang tepat, serta memahami prinsip keselamatan pasien dan operator dalam penggunaan teknologi pencitraan tersebut.