Mengacu kepada hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, yakni 359 per 100 ribu penduduk. Angka ini meningkat dibanding tahun 2007 yang hanya 228 per 100 ribu penduduk. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) masih di angka 26 per seribu kelahiran anak. Dibanding Negara-Negara Asia Tenggara lain, Indonesia masih menduduki peringkat atas dalam hal Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, WHO mencanangkan program safe motherhood yang mempunyai slogan Making Pregnancy Safer (MPS), di dalamnya terdapat 4 pilar penting salah satunya adalah pelayanan esensial pada kehamilan resiko tinggi dengan gawat obstetric, pelayanan emergensi untuk gawat darurat obstetric dan komplikasi persalinan pada setiap ibu yang membutuhkannya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan kemudian mengembangkan program tersebut dengan rangkaian paket pembelajaran dan pelatihan yaitu PONEK (Pelayanan Obstetric Neonatal Emergency Komprehensif) dan PONED (pelayanan obstetric neonatal emergency dasar) yang bertujuan meningkatkan para professional di bidang pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan tinggi kepada ibu, bayi baru lahir, dan anak.
Salah satu penilaian dalam akreditasi rumah sakit versi 2012 yaitu adanya pelayanan PONEK 24 jam, yang mana dalam pelaksanaannya melibatkan tenaga dokter, bidan dan perawat. UOBK RSUD R Syamsudin , SH kota sukabumi sebagai rumah sakit rujukan regional telah menyediakan pelayanan PONEK 24 jam, namun masih banyak tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) yang belum mendapatkan sertifikat pelatihan PONEK itu sendiri.
Menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir
Pelatihan ini dimaksudkan untuk membantu rumah sakit dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten untuk memberikan pelayanan obstertric neonatal emergency komprehensif serta mendayagunakan rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan ibu dan anak.