Penyakit autoimun merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh kegagalan sistem imun tubuh dalam mengenali komponen tubuh sendiri. Akibatnya, sistem imun tubuh justru menyerang organ dan jaringan sehingga menimbulkan inflamasi serta kerusakan. Sampai saat ini, sudah ditemukan lebih dari 100 penyakit autoimun yang terbagi atas autoimun sistemik dan autoimun organ spesifik. Patogenesis penyakit autoimun adalah diproduksinya suatu autoantibodi yang menyerang autoantigen spesifik di dalam tubuh. Autoimun sistemik merupakan penyakit autoimun yang manifestasinya dapat terjadi pada banyak organ dan gejalanya sering kali tidak khas. Penyakit autoimun sistemik yang sudah banyak dikenal saat ini meliputi Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Rheumatoid Arthritis (RA), dan Mixed Connective Tissue Disease (MCTD). Penegakkan diagnosis penyakit autoimun sistemik memerlukan berbagai pendekatan, mulai dari pendekatan secara klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang dapat melakukan screening terhadap berbagai penyakit autoimun sangat diperlukan, mengingat gejala penyakit autoimun sistemik tidak khas. Pemeriksaan screening yang dapat dilakukan yaitu dengan deteksi antinuclear antibody (ANA). Hal ini juga disebabkan karena ANA memiliki prevalensi tinggi untuk ditemukan pada berbagai penyakit autoimun. Berdasarkan American College of Rheumatology (ACR), disebutkan bahwa pemeriksaan gold standard untuk ANA adalah menggunakan metode immunofluorescence (IF). Pemeriksaan ANA IF menggunakan substrat HEp-2 memiliki sensitivitas yang tinggi karena dapat mendeteksi sekitar 100-150 antigen dalam sekali pemeriksaan. Adanya reaksi antara antigen pada substrat dengan antibodi yang terdapat pada sampel pasien ditunjukkan dengan terdapat pendaran pola ANA IF yang dirumuskan oleh ICAP (International Consensus on ANA Pattern). Pola pendaran yang dihasilkan dapat berasosiasi dengan kemungkinan autoantibodi dan kemungkinan penyakit autoimun serta estimasi titer autoantibodinya. Asosiasi dokter spesialis patologi klinik dan laboratorium medis Indonesia, PT. Inti Makmur Meditama dan EUROIMMUN bekerja sama dengan Siloam Training Center menyelenggarakan pertemuan antara dokter spesialis patologi klinis dan juga dokter spesialis bidang lainnya dari laboratorium-laboratorium medis di Indonesia untuk berdiskusi mengenai perkembangan terakhir pemeriksaan laboratorium untuk deteksi penyakit autoimun dalam bentuk seminar dengan topik “Update on Autoimmune Diseases Diagnosis using Antinuclear Antibodies (ANA) Testing”
Setelah mengikuti seminar, ini peserta mampu menerapkan langkah-langkah dalam interpretasi ANA IF.
Setelah mengikuti seminar, peserta mampu: 1. Memberikan informasi mengenai peran pemeriksaan ANA IF. 2. Meningkatkan pengetahuan terkait pelaporan hasil ANA IF. 3. Meningkatkan pengetahuan diagnostik laboratorium terkait penyakit autoimun untuk membantu praktik klinis sehari-hari. 4. Menyelaraskan pembacaan dan pelaporan ANA IF.