Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGTA) adalah salah satu jenis PGT yang berfokus pada pendeteksian jumlah kromosom yang tidak normal pada embrio, yang sering menjadi penyebab kegagalan implantasi atau keguguran. Proses PGTA melibatkan beberapa tahap penting, termasuk biopsi embrio, di mana sel-sel diambil dari lapisan luar embrio (trophectoderm) pada hari ke-5 atau ke-6 setelah fertilisasi. Prosedur ini memerlukan teknik yang detail, karena biopsi harus dilakukan secara presisi untuk menghindari kerusakan pada embrio. Setelah biopsi, DNA embrio diekstraksi dan dianalisis untuk mendeteksi aneuploidi atau kelainan kromosom lainnya. Di Indonesia, regulasi kesehatan reproduksi diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014, sementara pelayanan reproduksi berbantu di luar jalur alamiah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2015. Namun, belum ada pedoman hukum khusus atau standar teknis yang mendetail untuk pelaksanaan Preimplantation Genetic Diagnosis (PGD) khususnya Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGT-A) secara in-house, seperti di negaranegara dengan regulasi Assisted Reproductive Technology (ART) yang lebih ketat. Oleh karena itu, kami mengundang Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI), khususnya Special Interest Group (SIG) terkait untuk berkolaborasi pada Workshop "PGT-A Optimisation and Standardisation" yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan teknis terkait biopsi embrio, terutama dalam kaitannya dengan akurasi pengambilan sampel dan minimnya risiko bagi embrio guna memastikan hasil PGTA yang lebih akurat, membantu embriolog dan dokter dalam memilih embrio yang paling sehat untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan implantasi dan kehamilan yang sehat sehingga dapat memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan klinis pada program IVF.
• Meningkatkan pemahaman dan keterampilan teknis peserta dalam teknik biopsi embrio dan pengambilan sampel dengan akurasi presiPreimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGT-A).
• Memfasilitasi diskusi antara embriolog dan praktisi layanan PGT-A untuk meningkatkan kompetensi teknik biopsi embrio lebih lanjut daterstandar.