Nyeri dada adalah gejala umum yang dapat menimbulkan kekhawatiran serius. Dalam beberapa kasus nyeri dada dapat disebabkan oleh masalah jantung, tetapi ada juga penyebab nya gangguan pencernaan seperti asam lambung. Nyeri dada karena sakit jantung biasanya juga disertai dengan sesak nafas, keringat dingin, hingga rasa tercekik di leher. Sementara itu, nyeri dada akibat GERD umumnya disertai dengan sendawa dan perut kembung. Perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan sakit jantung yang pertama terletak dari rasa nyeri yang dialami penderita, nyeri dada akibat asam lambung (GERD) digambarkan seperti sensasi terbakar di dada atau nyeri pada ulu hati (heartburn). Sedangkan nyeri dada yang terjadi karena serangan jantung dipicu oleh kekurangan pasokan darah ke otot jantung sehingga menyebabkan keluhan dada terasa seperti ditekan, diremas atau tertimpa benda berat di bagian dada kiri, nyeri dada karena sakit jantung biasanya menjalar hingga ke lengan bagian kiri. Kondisi ini dikenal dengan istilah angin duduk (Angina Pectoris). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dsar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0.5% pada 2013 menjadi 1.5% pada 2018, sedangkan GERD sendiri semakin menjadi perhatian di Indonesia dengan angka kasus yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di perkirakan bahwa sekitar 10-20% populasi dewasa Indonesia mengalami gelaja GERD secara teratur. GERD terjadi sangat berkaitan dengan kebiasaan makan serta makanan atau minuman yang dikonsumsi, antara lain terlambat makan, berbaring atau tidur setelah makan, banyak makan makanan berlemak, makan dalam porsi besar sekaligus, minum kopi atau teh, sedangkan jantung adanya penumpukan lemak didalam pembuluh darah coroner, tekanan darah tinggi, diabetes tidak terkontrol dan adanya infeksi. Penatalaksanaan GERD dilakukan berdasarkan frekuensi dan keparahan gejala, serta adanya temuan esophagitis erosive atau Barrett esophagus pada endoskopi bagian atas. Modifikasi gaya hidu dan pola makan merupakan terapi utama untuk semua pasien GERD. Dapat diberikan medikamentosa untuk mengurangi ketidaknyamanan. Mengingat pentingnya seminar tentang GERD dan Jantung bagi tenaga kesehatan pada seminar ini dengan melalui diskusi mendalam dan sharing pengalaman dari para ahli kesehatan dan praktisi terkait. Diharapkan kasus GERD dan Jantung bisa di tangani dengan baik.
-