Pelatihan Early Warning System & Aktivasi Sistem Code Blue bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit merupakan program peningkatan kapasitas yang bertujuan untuk membekali tenaga kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali tanda-tanda awal kondisi kritis pasien melalui sistem peringatan dini (Early Warning System), serta melakukan respons cepat dan tepat dalam situasi kegawatdaruratan medis melalui aktivasi Sistem Code Blue. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pasien dan efektivitas penanganan kasus kritis di lingkungan rumah sakit.

Berikut beberapa tujuan diadakannya Pelatihan Early Warning System & Aktivasi Sistem Code Blue bagi tenaga kesehatan di rumah sakit:

1. Meningkatkan kemampuan deteksi dini kondisi kritis pasien
2. Melatih tenaga kesehatan untuk mengenali tanda-tanda vital dan parameter klinis yang menunjukkan kemungkinan penurunan kondisi, sehingga intervensi dapat dilakukan sebelum terjadi kegawatdaruratan.
3. Standarisasi penggunaan Early Warning Score (EWS)
4. Menyamakan pemahaman dan prosedur dalam menghitung serta menginterpretasi skor peringatan dini (misalnya MEWS, NEWS), sehingga seluruh tim medis dapat mengambil keputusan secara konsisten.
5. Mempercepat respons kegawatdaruratan melalui aktivasi Code Blue
6. Mengajarkan alur komunikasi, siapa saja yang terlibat, dan langkah‐langkah praktis saat menekan tombol atau menghubungi tim Code Blue, sehingga waktu penanganan kritis pasien dapat dipangkas secara signifikan.
7. Meningkatkan koordinasi tim multidisiplin
8. Mensimulasikan peran dan tugas masing‐masing (perawat, dokter jaga, petugas laboratorium, dan staf penunjang), sehingga saat situasi nyata, seluruh tim bekerja terkoordinasi tanpa kebingungan.
9. Mengurangi angka mortalitas dan morbiditas pasien kritis
10. Dengan deteksi lebih awal dan respons yang cepat/tanggap, diharapkan angka kejadian kegagalan organ atau kematian yang dapat dicegah menurun.
11. Membangun budaya keamanan pasien (patient safety culture)
12. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemantauan rutin, dokumentasi lengkap, dan pelaporan cepat jika skor Early Warning melewati ambang kritis, sehingga risiko insiden dapat diminimalkan.
13. Evaluasi dan tindak lanjut pasca‐latihan

Melatih peserta untuk melakukan audit berkala terhadap implementasi EWS dan Code Blue, serta menyusun rekomendasi perbaikan berkelanjutan berdasarkan data nyata.

Berikut adalah kompetensi yang akan diperoleh tenaga kesehatan setelah mengikuti Pelatihan Early Warning System & Aktivasi Sistem Code Blue:

1. Kemampuan mengidentifikasi tanda-tanda dini kegawatan pasien
2. Peserta mampu melakukan pengkajian klinis secara sistematis dan mengenali perubahan parameter vital yang menunjukkan kondisi kritis.
3. Penguasaan penggunaan Early Warning Score (EWS)
4. Peserta dapat menghitung, menginterpretasikan, dan mendokumentasikan skor EWS (seperti MEWS, NEWS) dengan benar sebagai dasar pengambilan keputusan klinis.
5. Keterampilan dalam aktivasi dan respons terhadap sistem Code Blue
6. Peserta mampu melakukan aktivasi sistem Code Blue sesuai prosedur yang berlaku dan berpartisipasi aktif dalam penanganan pasien henti jantung atau kondisi gawat darurat lainnya.
7. Kemampuan komunikasi efektif dalam situasi kritis
8. Peserta terlatih dalam menyampaikan informasi yang jelas, cepat, dan tepat antar anggota tim medis selama proses aktivasi Code Blue.
9. Koordinasi tim dalam penanganan kegawatdaruratan
10. Peserta memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam tim Code Blue serta mampu bekerja sama secara efisien dalam kondisi tekanan tinggi.
11. Penerapan prinsip patient safety dalam praktik klinis
12. Peserta menunjukkan sikap profesional dan tanggung jawab terhadap keselamatan pasien melalui penerapan EWS dan prosedur Code Blue secara konsisten.
13. Kemampuan melakukan evaluasi dan dokumentasi pasca kejadian

Peserta mampu membuat laporan, evaluasi, dan tindak lanjut setelah insiden Code Blue untuk keperluan peningkatan mutu layanan rumah sakit.