Penyakit gastrointestinal sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Terdapat berbagai macam pemeriksaan penunjang yang bermanfaat untuk penegakkan diagnosis kelainan tersebut seperti ultrasonografi (USG), computed tomography (CT) scan maupun magnetic resonance imaging (MRI). Bukti-bukti klinis menunjukkan bahwa intestinal ultrasound (IUS) memiliki akurasi diagnostik tinggi dalam mendiagnosis penyakit seperti apendisitis akut, obstruksi usus halus serta memantau aktivitas penyakit pada inflammatory bowel disease (IBD). Intestinal ultrasound (IUS) memiliki keuntungan dapat dilakukan bedside, cepat dan relatif murah dibandingkan CT scan atau MRI.
Keterbatasannya adalah interpretasi tergantung dari kemampuan operator. Saat ini di Indonesia, pemanfaatan IUS untuk kasus abdomen akut seperti apendisitis akut atau obstruksi usus belum terlalu luas di kalangan internis maupun konsultan gastroenterohepatologi (KGEH). Penggunaan IUS untuk kasus IBD juga belum dikuasai sepenuhnya padahal peran IUS pada IBD berkembang amat pesat
Intestinal Ultrasound (IUS) Workshop bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang USG intestinal dalam penatalaksanaan pasien IBD