Kesehatan gigi dan mulut berarti mulut, gigi, dan komponen terkait rongga mulut berada dalam keadaan sehat, yang memungkinkan seseorang melakukan fungsi penting seperti makan, bernapas, berbicara, dan berinteraksi sosial. Kesehatan mulut juga mencakup aspek psikososial seperti kepercayaan diri, rasa sejahtera, dan kemampuan bersosialisasi dan bekerja tanpa rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Menurut laporan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2022, sekitar 3,5 miliar orang di seluruh dunia, atau hampir setengah dari populasi dunia, menderita penyakit gigi dan mulut. Menurut Profil Negara Kesehatan Gigi WHO, Indonesia memiliki total pengeluaran tertinggi kedua untuk kesehatan gigi di Asia Tenggara setelah Singapura (US$1.160).
Penyakit jaringan lunak pada rongga mulut, termasuk lesi pra-kanker dan kanker, merupakan masalah kesehatan yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Berbagai faktor risiko seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, infeksi virus, dan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut menjadi penyebab utama meningkatnya prevalensi penyakit ini. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata dan komprehensif. Sumber daya manusia kesehatan, khususnya spesialis patologi anatomi dan dokter gigi, memiliki peran strategis dalam mendiagnosis, merencanakan, dan mengelola perawatan bagi pasien dengan penyakit jaringan lunak mulut. Namun, keterbatasan akses terhadap fasilitas diagnostik canggih, kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan rutin, serta minimnya kolaborasi multidisiplin sering menjadi kendala dalam optimalisasi pelayanan kesehatan.
Melalui pendekatan yang komprehensif, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk dokter gigi, ahli patologi anatomi, dan profesional kesehatan lainnya, dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil perawatan. Pemanfaatan teknologi modern seperti imunohistokimia, pencitraan digital, dan pemeriksaan molekuler juga dapat mendukung diagnostik dan terapi yang lebih akurat serta efektif.
Webinar ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan pemahaman yang mendalam kepada para profesional kesehatan tentang pentingnya optimalisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut, khususnya dalam penanganan penyakit jaringan lunak mulut. Dengan mengintegrasikan pendekatan preventif, diagnostik, dan terapeutik yang holistik, diharapkan dapat tercipta pelayanan kesehatan yang lebih baik, mendukung upaya menuju Indonesia Sehat.
Setelah mengikuti webinar peserta mampu memahami mengenai Optimalisasi Pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap penyakit jaringan lunak mulut dengan penanganan yang komprehensif Menuju Indonesia Sehat.