Asfiksia neonatorum yaitu suatu kondisi bayi tidak bisa bernapas secara spontan serta teratur setelah dilahirkan (Amalia, 2020). Hal tersebut bisa disebabkan dikarenakan adanya hipoksia pada kandungan janin serta hipoksia tersebut kaitannya pada faktor yang terjadi pada saat kehamilan maupun persalinan ataupun yang segera setelah melahirkan (Primihastuti et al., 2021). Asfiksia neonatal merupakan suatu kondisi gagal napas yang tercantum didalam nilai APGAR yang terhitung pada 1 dan 5 menit setelah kelahiran. Skor APGAR dipergunakan untuk penilaian kriteria klinis pada bayi yang baru lahir, agar bisa dipertunjukan tingkat keparahan sesak napas dan merupakan pedoman yang sangat baik untuk penentuan dari penanganan selanjutnya (Lahida, 2014). Perawatan yang tepat untuk asfiksia neonatal serta efektif pada menit-menit pertama kehidupannya bisa mempengaruhi untuk jangka panjang hasil dalam kehidupannya bagi bayi premature (Mardiyanti, 2023). Asfiksia neonatorum termasuk dalam kategori risiko tinggi pada BBL yang menjadi salah satu penyebab kematian dari BBL (Primihastuti et al., 2021).
Tujuan umum penyelenggararan Webinar Internasional ini adalah diharapkan pengetahuan tenaga perawatan dalam menerapkan kompetensi asuhan pada pasien asfiksia dengan memberikan pelayanan dari perspektif secara global dan Upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan berbagai aspek dalam manajemen asfiksia pada neonates. Tujuan ini mencakup berbagai inovasi dan perkembangan terbaru dalam dunia medis untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan bayi serta memperpanjang harapan hidup mereka
Setelah mengikuti Webinar ini, peserta mampu:
a. Menjelaskan tahapan asuhan keperawatan pada bayi dengan neonatal asfiksia mulai dari asesmen hingga evaluasi pemulihan.
b. Mengidentifikasi tanda-tanda klinis dan kondisi bayi yang memerlukan penanganan segera.
c. Meningkatkan pemahaman perawat tentang strategi pemantauan dan perawatan lanjutan pasca-resusitasi.
d. Menyajikan panduan terbaru mengenai langkah-langkah resusitasi bayi baru lahir dengan asfiksia sesuai standar internasional
e. Meningkatkan keterampilan perawatan darurat dalam menggunakan alat bantu resusitasi secara efektif dan aman. f. Menjelaskan prinsip “golden minute” dalam konteks resusitasi neonatal.
g. Meningkatkan pemahaman perawat tentang pendekatan berbasis bukti (evidence-based practice) dalam penanganan awal asfiksia neonatorum.
h. Menyajikan strategi respons dini oleh perawat dalam mengidentifikasi dan menangani kasus neonatal asfiksia