Bulan Februari adalah bulan kanker, dimana terdapat dua peringatan hari kanker sedunia dan ahri kanker anak sedunia. Tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day (WCD). WCD dibentuk oleh sebuah organisasi kanker internasional terbesar dan tertua di dunia yaitu, Union For International Cancer Control (UICC). WCD (Hari Kanker Sedunia) dibentuk untuk mendukung Deklarasi Kanker Dunia, yang dibuat pada tahun 2000 yang bertujuan untuk melawan kanker melalui investasi berkelanjutan dalam memajukan penelitian, pencegahan, dan pengobatan kanker.
Tanggal 15 Februari diperingati sebagai hari Kanker Anak Internasional atau International Childhood Cancer Day (ICCD). Kanker memberikan kontribusi terhadap risiko kematian yang terjadi pada anak sebesar 12% dalam 10 tahun diagnosis. Data Globocon tahun 2020, ditemukan lebih dari 11 ribu kasus kanker baru pada anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahun diperkirakan ada 400.000 anak dan remaja usia 0-19 tahun mengidap kanker. Setidaknya 280.000 anak usia nol sampai 19 tahun di dunia didiagnosis menderita kanker per tahunnya. Berdasarkan data WHO, ada 8.677 anak Indonesia berusia 0-14 tahun yang menderita kanker pada 2020.
Setiap tahun, sebanyak 10 juta orang meninggal karena kanker, 70% nya berada di negara dengan pendapatan perkapita berkategori rendah-sedang. Ironisnya, layanan pengobatan kanker yang tersedia di negara berpendapatan perkapita rendah tersebut hanya <30%, sedangkan dinegara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi ketersediaann layanan pegobatan kanker mencapai 90%.
Tahun 2025 mendatang, WCD mengambil tema #UNITED BY UNIQUE yang berarti ‘’Bersatu Melalui Keunikan‘’ yang bertujuan untuk menempatkan masyarakat sebagai pusat perawatan dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk membuat perbedaan. Salah satu masalah terbesar dalam penganggulangan kanker saat ini adalah kurangnya fasilitas kesehatan untuk penanganan pasien kanker di Indonesia. Fasilitas yang kurang berupa kurangnya alat deteksi dini kanker peralatan pengobatan kanker yang canggih. Selain itu, kurangnya SDM tenaga kesehatan di bidang Onkologi juga masih menjadi kendala penanganan kanker pada stadium dini.
Salah satu upaya penting yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kanker di Indonesia adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sebanyak 43% dari seluruh kasus kanker dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan 30% dari kasus dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati pada keadaan dini.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku untuk mengakses informasi dan pengetahuan tentang kanker dari sumber-sumber terpercaya serta turut berperan aktif dalam mencegah kanker.
1. Meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat luas mengenai bahaya kanker;
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan kanker;
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemeriksaan penyaring kanker (screening) sebagai upaya deteksi dini kanker;
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional/BPJS sebagai upaya penerapan pelayanan kanker untuk seluruh lapisan masyarakat;
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengobatan kanker yang standar.
6. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang kanker anak
7. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit kanker anak
8. Sarana Promosi Kesehatan bagi RS Mohammad Hoesin Palembang
Kompetensi dari kegiatan webinar ini antara lain sebagai berikut.
a. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan mengenai kanker
b. Mengikuti dan menyampaikan tatalaksana terkini untuk kanker
d. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan survival rate pasien kanker