Perkembangan ilmu kedokteran, keperawatan dan disiplin Medis yang lain selalu berkembang dari waktu ke waktu, sehingga menuntut tenaga kesehatan untuk selalu update ilmu-ilmu terbaru agar dapat menggunakan tehnologi yang semakin kompleks. Salah satu perkembangan yang revolusioner adalah di bidang tehnik sirkumsisi atau khitan. Khitan atau Sunat adalah suatu pelepasan kulit penutup (kulup) pada kepala penis (gland penis) alat kelamin laki-laki. Pelepasan kulit tersebut bisa dipotongataupun dilipatkan ke bawah dengan cara dijahit, tetapi kebanyakan dengan caradihilangkan atau dipotong dengan cara memotong atau menghilangkan sebagianatau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat jugadipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Katasirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum (berarti "memutar") dan caedere(berarti "memotong"). Sirkumsisi atau Sunat adalah prosedur medis yang umum dilakukan dalam klinik dan rumah sakit untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko komplikasi pasca operasi. Namun, sirkumsisi yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan trauma dan nyeri pada pasien, serta meningkatkan risiko komplikasi. Oleh karena itu, perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan sirkumsisi agar prosedur ini dapat dilakukan dengan aman dan efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan kebutuhan akan perawat yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam melakukan sirkumsisi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah operasi yang dilakukan, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan yang baik setelah operasi. Namun, masih banyak perawat yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan sirkumsisi, sehingga dapat menyebabkan trauma dan nyeri pada pasien.
Workshop pelatihan praktis teknis dan farmakologi sirkumsisi modern tanpa nyeri dan trauma ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melakukan sirkumsisi yang aman dan efektif. Workshop ini akan membahas tentang konsep dasar sirkumsisi, teknik-teknik yang digunakan, serta farmakologi yang terkait dengan prosedur ini. Selain itu, workshop ini juga akan membahas tentang cara mengurangi nyeri dan trauma pada pasien, serta cara mengatasi komplikasi yang dapat terjadi.