Pertumbuhan pasca lahir ditandai oleh 3 faktor, yaitu fase bayi (infant), kanak-kanak (childhood), dan pubertas (puberty). Selama fase bayi terjadi proses kanalisasi untuk mencari potensi genetiknya. Pertumbuhan anak sendiri merupakan proses interaksi berbagai hal, seperti faktor genetik, lingkungan terutama nutrisi, serta pengaruh faktor endokrin. Beberapa hormon terlibat dalam proses pertumbuhan, seperti hormon pertumbuhan, hormon tiroid, hormon seks, insulin, hormon adrenal, serta beberapa faktor pertumbuhan seperti IGF-I, IGF BP-3 dan IGF-II. Gangguan pertumbuhan semakin hari semakin sering ditemukan pada praktek sehari-hari. Keluhan perawakan pendek selain didasarkan pada kekhawatiran apakah perawakan pendek merupakan gejala suatu penyakit, juga apakah perawakan pendek akan menetap. Kita semua menyadari etiologi perawakan pendek sangat beragam sehingga diperlukan pendekatan yang sistematis agar efektif dan efisien terutama dalam upaya diagnosis dan tatalaksana serta intervensi lebih dini.
Perawakan pendek patologis dapat disebabkan oleh mutasi genetik, gangguan kromosom, penyakit yang didapat, defisiensi hormon pertumbuhan, kelainan tulang, serta kecil masa kehamilan (KMK). Defisiensi hormon pertumbuhan adalah penyebab yang jarang tetapi merupakan salah satu keluhan tersering yang menjadi alasan seorang anak dibawa ke dokter endokrinologi anak. Penelitian yang dilakukan di Iran menunjukkan etiologi perawakan pendek yang termasuk familial sebanyak 33.6%, constitutional delay growth and puberty (CDGP) 19.7%, sedangkan yang disebabkan defisiensi hormon pertumbuhan sebesar 6.1%.
Sejak tersedianya hormon pertumbuhan sintetik dengan teknologi rekombinan GH (rhGH), maka indiksasi pemberian hormon pertumbuhan bukan hanya untuk anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan, melainkan lebih luas dengan berbagai indikasi lainnya. Pasien dengan gangguan hormon pertumbuhan yang telah terbukti harus diobati dengan rhGH sesegera mungkin, sehingga dapat menormalkan tinggi badan selama masa anak dan mendapatkan tinggi badan yang optimal nantinya
KOMPETENSI
• Mengenali dan mengetahui bagaimana cara penggunaan kurva pertumbuhan yang tepat dan benar dalam upaya diagnosis anak dengan perawakan pendek.
• Mengetahui data-data pertumbuhan yang penting serta identifikasi pemeriksaan fisik untuk evaluasi anak dengan perawakan pendek. • Mengenali penyebab macam-macam gangguan pertumbuhan pada anak dengan perawakan pendek.
• Mengetahui bagaimana langkah-langkah diagnosis yang adekuat pada anak dengan perawakan pendek.
• Mengetahui bagaimana tatalaksana kasus anak dengan perawakan pendek sesuai penyebabnya.