Dalam praktik klinik kefarmasian, inkompatibilitas obat merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi dan dapat berdampak serius pada keselamatan pasien. Inkompatibilitas obat dapat terjadi ketika dua atau lebih obat yang diberikan bersama menghasilkan efek yang merugikan, baik secara fisik, kimia, maupun farmakologi. Dampak dari inkompatibilitas obat ini meliputi penurunan efektivitas terapi, peningkatan efek samping, dan bahkan risiko keselamatan pasien.
Kemajuan teknologi di bidang farmasi membuka peluang besar untuk mengatasi masalah inkompatibilitas obat ini. Implementasi teknologi dalam praktik klinik kefarmasian dapat membantu dalam identifikasi, pencegahan, dan penanganan inkompatibilitas obat secara lebih efektif. Teknologi seperti sistem informasi obat, perangkat lunak manajemen terapi obat, serta alat diagnostik canggih memungkinkan apoteker dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan penggunaan obat dan meminimalkan risiko inkompatibilitas.
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami berbagai teknologi yang dapat diimplementasikan dalam strategi pencegahan dan penanganan inkompatibilitas obat di praktik klinik kefarmasian. Dengan adanya workshop ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengaplikasikan teknologi dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kefarmasian.
Melalui sesi-sesi interaktif dan diskusi, peserta akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai aspek terkait inkompatibilitas obat, mulai dari teori dasar, identifikasi risiko, hingga penerapan teknologi praktis di lapangan. Workshop ini juga akan menghadirkan para ahli di bidang farmasi dan teknologi kesehatan untuk berbagi pengalaman dan wawasan mereka, serta memberikan panduan praktis dalam implementasi teknologi di praktik sehari-hari.