RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON

Nakes

Semua Profesi Nakes

Semua Profesi Lainnya

Penanganan PEB dan Eklampsia

Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi Dalam Kehamilan

PREMATURITAS

Tatalaksana Bayi Prematuritas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kematian ibu hamil terjadi&nbsp;&nbsp;&nbsp;hampir setiap dua menit pada tahun 2020. Di tahun yang sama, setiap hari hampir 800 perempuan meninggal karena sebab-sebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan.Angka kematian ibu dan bayi merupakan dua indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan di suatu negara. Di Indonesia dua hal ini menjadi perhatian pemerintah karena angka kematian ibu dan bayi di Tanah Air masuk peringkat tiga besar di ASEAN. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, dr. Lovely Daisy, M. K. M., pada acara temu media dalam rangka hari prematur sedunia pada 15 Desember 2023.Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, angka kematian ibu melahirkan mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini, membuat Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di ASEAN dalam hal kematian ibu, jauh lebih tinggi daripada Malaysia, Brunei, Thailand, dan Vietnam yang sudah di bawah 100 per 100 ribu kelahiran hidup.Adapun kematian bayi tercatat mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lain, Indonesia juga nomor tiga tertinggi. Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun&nbsp;2023 tercatat 29.945. Di Kabupaten Majalengka ada 20 kematian ibu dari 18.394 kelahiran hidup. Dan penyebab kematianibu terbanyak adalah karena hypertensi dalam kehamilan yaitu sebesar 30%.Penyebab Kematian bayi terbanyak adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) atau prematuritas dan asfiksia. BBLR terjadi ketika bayi lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram dan biasanya dialami bayi prematur yang dilahirkan kurang dari masa kehamilan 37 minggu. Bayi-bayi prematur ini lebih rentan dan lebih mudah sakit dan juga menyebabkan kematian.Menurut Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian anak usia di bawah lima tahun dengan perkiraan 15 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia setiap tahun. Untuk itu, UNICEF mendorong salah satu upaya untuk mencegah bayi lahir prematur dengan melakukan deteksi dini selama kehamilan. Adapun untuk penyebab kematian ibu hamil umumnya adalah pendarahan dan hypertensi dalam kehamilan.Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 mmHg dalam dua kali pengukuran atau lebih. Hipertensi dalam kehamilan (HDK) memengaruhi sekitar 10 dari semua perempuan hamil di seluruh dunia. Hipertensi menjadi faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, terjadinya gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Hipertensi dalam kehamilan adalah penyebab penting morbiditas akut berat, cacat jangka panjang dan kematian ibu serta bayi. Hampir sepersepuluh dari semua kematian ibu di Asia dan Afrika terkait dengan hipertensi dalam kehamilan, sedangkan seperempat dari semua kematian ibu di Amerika Latin dikarenakan komplikasi. Sebagian besar kematian yang terkait dengan gangguan hipertensi dapat dihindari dengan menyediakan waktu yang cukup dan perawatan yang efektif untuk perempuan khususnya mengalami komplikasi Hypertensi saat hamil dapat membuat aliran darah ke plasenta berkurang. Jika dibiarkan, hal ini membuat janin mengalami perlambatan tumbuh kembang. Aliran darah ke plasenta yang berkurang dapat berdampak pada meningkatnya risiko kelahiran prematur dan BBLR.Bayi dengan BBLR umumnya mengalami kesulitan untuk bernafas segera setelah lahir oleh karena jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit, kekurangan surfaktan (zat di dalam paru dan yang diproduksi dalam paru serta melapisi bagian alveoli, sehingga alveoli tidak kolaps pada saat ekspirasi). Luman sistem pernafasan yang kecil, kolaps atau obstruksi jalan nafas, insufisiensi klasifikasi dari tulang thorax, dan pembuluh darah paru yang imatur. Kondisi inilah yang menganggu usaha bayi untuk bernafas dan sering mengakibatkan gawat nafas (distres pernafasan). Masalah lain yang dialami BBLR adalah hipotermi, hal ini karena menurut Maryunani (2010) karena bayi kehilangan panas karena perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan lebih besar (permukaan tubuh bayi relatif luas), selain itu kurangnya lemak subkutan (brown fat / lemak cokelat) dan tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler kulit. Bayi juga mengalami gangguan kardiovaskuler, karena bayi dengan BBLR paling sering mengalami gangguan/ kelainan janin, yaitu paten ductus arteriosus, yang merupakan akibat intrauterine kehidupan ekstrauterine berupa keterlambatan penutupan ductus arteriosus.Berdasarkan masalah-masalah tersebut, maka diperlukan intervensi untuk memperbaiki kondisi BBLR agar stabil dan baik. Berbagai pengembangan intervensi terhadap bayi berat badan lahir rendah dirancang agar pertumbuhan dan perkembangan bayi terpicu serta dapat memperpendek waktu rawat. Peran perawat bayi dalam rutinitas perawatan diantaranya mengatur posisi tidur bayi baru lahir rendah. Bukan tanpa resiko menata posisi tidur terkhusus pada bayi prematur, bila saat memberikan posisi terdapat kesalahan maka keadaan fisiologinya akan terjadi perubahan (pola respirasi meningkat, denyut jantung meningkat, kandungan oksigen menurun), kenyamanan dan kualitas tidur terganggu, intoleransi masukan nutrisi, sendi pangkal paha abnormal, dan pecahnya pembuluh darah otak (Efendi et al., 2019). Posisi adaptif merupakan bentuk intervensi nonintrusive, dimana dengan pemberian teknik posisi tidur yang sesuai, respon adaptif bayi BBLR pengembangannya akan serupa dengan neonatus aterm sehat, untuk tercapai posisi ini bayi membutuhkan bantuan dalam posisinya, seperti posisi pronasi, supinasi maupun tidur miring satu sisi (Putranto, 2013), dan dengan meletakkan bayi pada posisi semipronasi, gravitasi dapat menarik lidah ke anterior sehingga jalan nafas lebih baik, dengan demikian udara dapat masuk keparu-paru, alveoli dan keseluruh jaringan tubuh. Posisi yang terbaik untuk bayi adalah posisi fleksi, posisi tersebut hanya didapatkan pada posisi semipronasi (Janatri et al., 2018).Hipotermia dapat menyebabkan perdarahan intraventrikel, sepsis awitan lambat, hipoglikemia, resiko skor APGAR &lt;7 dan gangguan pernapasan pada bayi premature sehingga termoregulasi sangat penting. Intervensi untuk mencegah hipotermia lebih lanjut, seperti kangoroo mother care (KMC), perawatan kulit dan penggunaan plastic juga dapat dilakukan. Target suhu tubuhpada bayi premature baru lahir adalah 36,5-37,5 derajat celsiusPencegahan dan penanganan hypertensi dalam kehamilan merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan secara bersama sama, karena bisa berakibat buruk terhadap ibu dan bayi yang dikandungnya. Mengingat pentingnya kegiatan tersebut, maka dengan ini kami mengadakan seminar tentang pencegahan dan penanganan Hypertensi dalam kehamilan di Kabupaten Cirebon.Manajemen Preeklamsia dan sindroma HELLP dalam manajemen terbaru waktu persalinan pada wanita preeklamsia tanpa gejala berat adalah usia kehamilan 37 0/7 minggu. Manajemen pasca persalinan dengan agen antiinflamasi nonsterois dapat berkontribusi meningkat tekanan darah dan harus digantikan analgetik lainnya pada wanita dengan hipertensi yang menetap lebih dari 1 hari pasca persalinan.Dalam rangka menambah pengetahuan serta wawasan para tenaga medis, serta guna meningkatkan hubungan kerjasama antara Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon dengan para bidan di wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya, maka Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon&nbsp;bermaksud akan menggelar Seminar&nbsp;Medis&nbsp;.&nbsp;Topik&nbsp;yang&nbsp;&nbsp;diangkat&nbsp;&nbsp;adalah “Update Layanan Unggulan“ dengan Sub Topik&nbsp;“Hipertensi Dalam Kehamilan” dan “Tatalaksana Bayi Prematuritas”.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kematian ibu hamil terjadihampir setiap dua menit pada tahun 2020. Di tahun yang sama, setiap hari hampir 800 perempuan meninggal karena sebab-sebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan.Angka k...

PPK RSD GUNUNG JATI CIREBON

Irfan Andrian Syah

SEMINAR MEDIS CENTER OF EXCELENT UPDATE HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DAN TATALAKSANA BAYI PREMATURITAS DI RUMAH SAKIT SUMBER WARAS CIREBON

SEMINAR MEDIS CENTER OF EXCELENT UPDATE HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DAN TATALAKSANA BAYI PREMATURITAS DI RUMAH SAKIT SUMBER WARAS CIREBON

Tentang Seminar

Target Peserta

Tujuan Seminar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Seminar

Konten Seminar

Ulasan Seminar dari Peserta