LDP Ikatan Bidan Indonesia

Spesifik Keprofesian

Bidan Vokasi

Mahasiswa

pre test

PRE TEST

Pembaruan informasi

Pembaruan Informasi Mengenai Imunisasi Pemerintah dan Non Pemerintah.

Edukasi Mengenai Upaya Bidan Dalam Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Imunisasi 

Edukasi Cara Penyampaian Informasi Oleh Bidan Kepada Masyarakat

post test

Post Test

Imunisasi bermanfaat terutama bagi anak-anak sebagai metode pencegahan dini dari berbagai risiko kesehatan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2019-2024 Indonesia telah menetapkan target bahwa 90% anak berusia 12-23 bulan dan 80% bayi berusia 0-11 bulan di 488 kabupaten/kota akan memperoleh imunisasi dasar lengkap di tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia melaksanakan program imunisasi nasional yang terintegrasi dengan fokus pada layanan imunisasi dasar lengkap pada anak dibawah dua tahun (imunisasi rutin).Kelengkapan status imunisasi dasar pada bayi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Dengan pengetahuan yang baik membuat ibu mengetahui informasi yang benar mengenai manfaat dan tujuan pemberian imunisasi. Apabila pengetahuan ibu kurang maka pengertian akan manfaat dan tujuan imunisasi juga kurang. Pengetahuan ibu mengenai imunisasi diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan. Penilaian menunjukkan bahwa saat konseling petugas kesehatan informasi sering memberi informasi yang tidak konsisten terkait dengan jenis vaksin, manfaat imunisasi, dan efek samping yang umum dialami setelah imunisasi. Ada orang tua yang melaporkan bahwa petugas kesehatan tidak memberi konseling, dan pemberian informasi bergantung pada inisiatif orang tua untuk bertanya atau meminta informasi.Petugas kesehatan juga perlu memiliki keterampilan khusus untuk menjelaskan tentang imunisasi secara sederhana dengan menggunakan istilah-istilah umum dan bahasa lokal agar orang tua dapat dengan mudah memahami informasi yang diberikan. Termasuk dalam menjangkau kelompok-kelompok rentan yang terdiri atas masyarakat etnis minoritas, penyandang disabilitas, penduduk migran, miskin kota, pengungsi dan sebagainya.&nbsp;Pada tahun 2023 Kementrian Kesehatan RI memperkenalkan jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru), vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, vaksin Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat, dan vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio. Kementerian Kesehatan juga memperkenalkan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang bermanfaat untuk mencegah radang otak, di Kalimantan Barat dan di tahun 2024 di D.I Yogyakarta. Imunisasi JE, pertama kali diberikan di provinsi Bali pada tahun 2018. Berbeda dengan keempat jenis imunisasi lain yang masuk dalam program imunisasi nasional, imunisasi JE hanya akan diberikan kepada daerah-daerah yang secara epidemiologi endemis JE.Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia (Rokom, 2023). Berdasarkan data publikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, diperkirakan terdapat sejumlah 67.900 kasus baru per tahun di 24 negara di kawasan Asia dan Oceania. Di Indonesia, kasus konfirmasi JE dalam periode tahun 2014 sampai dengan per Juli 2023 dilaporkan sejumlah 145 kasus dimana 30 kasus diantaranya berada di Provinsi Kalimantan Barat (Kemenkes RI, 2023). Dalam rangka mencapai target SDGs 2030, Pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi untuk melindungi seluruh masyarakat dari kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya dengan menambahkan imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin di wilayah endemis penyakit tersebut (Kemenkes RI, 2023).Sebagian besar petugas kesehatan memiliki pengetahuan tentang manfaat vaksin-vaksin baru. Namun, tidak semua petugas tahu bahwa vaksin-vaksin ini sudah tersedia danakan masuk ke dalam program imunisasi rutin. Pendapat para tenaga kesehatan tentang kebutuhan akan imunisasi juga bervariasi, di mana beberapa merasa bahwa vaksin baru ini belum menjadi prioritas karena belum termasuk dalam program nasional. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, webinar nasional yang berjudul “Transformasi Peran Tenaga Kesehatan Mengenai Imunisasi” diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai imunisasi program pemerintah dan non pemerintah.

Imunisasi bermanfaat terutama bagi anak-anak sebagai metode pencegahan dini dari berbagai risiko kesehatan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2019-2024 Indonesia telah menetapkan target bahwa 90% anak berusia 12-23 bulan dan ...

Webinar Transformasi Peran Tenaga Kesehatan Mengenai Imunisasi Univ Kusuma Husada Surakarta

Webinar Transformasi Peran Tenaga Kesehatan Mengenai Imunisasi Univ Kusuma Husada Surakarta

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta