Ptosis kongenital adalah kondisi di mana satu atau kedua kelopak mata turun sejak lahir akibat perkembangan yang tidak normal pada otot levator palpebrae superioris, yang merupakan otot utama yang mengangkat kelopak mata. Ptosis kongenital seringkali disebabkan oleh defisiensi serat otot pada otot levator palpebrae superioris, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dengan cukup untuk mengangkat kelopak mata ke posisi normal saat pandangan utama, serta ketidakmampuan otot untuk relaksasi yang memadai, sehingga terjadi kelopak mata yang tertinggal saat pandangan ke bawah ¹. Secara histologis, otot levator pada pasien dengan ptosis kongenital mengalami distrofi. Selain itu, ada juga etiologi yang lebih jarang, seperti defek otot levator palpebrae superioris akibat fibrosis atau disinsersi levator karena trauma lahir ².
Berdasarkan penelitian, prevalensi ptosis kongenital di populasi umum berkisar antara 0,18% hingga 1,41% ³. Ini berarti bahwa sekitar 1 dari 500 hingga 1.000 orang mengalami ptosis kongenital. Penanganan ptosis kongenital
sebanyak 98% dilakukan dengan pembedahan. Indikasi pembedahan tersebut meliputi tertutupnya aksis visual, posisi kepala yang abnormal, keterlambatan perkembangan, dan penampilan wajah yang tidak memuaskan ⁴
Kompetensi dokter dalam melakukan tatalaksana ptosis kongenital merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan pembaharuan ilmu pengetahuan mengenai tatalaksana ptosis kongenital masih diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang berkualitas.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata di Indonesia melalui peningkatan kompetensi dokter dalam praktik tatalaksana kasus ptosis kongenital.
1. Peserta memahami dasar anatomi kelopak mata
2. Peserta dapat memahami teknik pemeriksaan dan pembedahan pada kasus ptosis kongenital