Trombosis merupakan penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat. Lebih dari 2 juta orang meninggal setiap tahun akibat thrombosis arteri atau vena atau penyakit-penyakit yang ditimbulkannya. Dalam jumlah yang sama dijumpai penderita thrombosisnon -fatal seperti misalnya thrombosis vena dalam (deep vein thrombosis), emboli paru non-fatal, thrombosis serebrovaskuler, transient cerebral ischemic attack, penyakit jantung koroner non-fatal, thrombosis vaskuler retina, dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan kematian akibat kanker sebesar 550.000 per tahun, thrombosis menimbulkan kematian 4 kali lebih banyak. Ini menunjukkan bahwa thrombosis memberikan dampak luar biasa pada morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan medik. Sebagian morbiditas tersebut dapat dicegah dengan pencegahan primer, dan sebagian lagi dengan pencegahan sekunder sesudah terjadi serangan. Oleh karena itu pengertian tentang faktor risiko dan patogenesisnya menjadi sangat penting dalam rangka menyusun cara pencegahan dan pengobatan yang baik.
Kecenderungan yang sama dapat dijumpai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, thrombosis (penyakit jantung koroner dan stroke) merupakan penyebab kematian nomor satu, lebih sering dari penyakit infeksi.
Data epidemiologik menunjukkan bahwa kejadian trombosis baik arteri ataupun vena semakin meningkat dengan meningkatnya usia sehingga mengakibatkan meningkatnya kejadian arteroslerosis. Hal tersebut sering dihubungkan dengan faktor imobilitas, penyakit metabolik, dan gaya hidup yang tidak baik.
Pemeriksaan D – dimer telah dikenal karena bersifat noninvasive, sensitive, spesifik, memiliki stabilitas tinggi, lebih mudah dan murah untuk mendeteksi adanya thrombus. D-dimer adalah produk degenerasi fibrin yang berguna untuk mengetahui abnormalitas pembentukan bekuan darah atau kejadian trombotik dan untuk menilai adanya pemecahan bekuan atau proses fibrinolitik. Fibrinolisis adalah proses aktivitas enzym hidrolitik plasmin untuk mencerna fibrin dan fibrinogen yang secara progresif mereduksi bekuan (trombus). Plasmin menyebabkan degradasi fibrin, meningkatkan jumlah produk degradasi fibrin yang terlarut. Fibrin degradation product (FDP) yang dihasilkan berupa fragmen X, Y, D dan E. Dua fragmen D dan satu fragmen E akan berikatan dengan kuat membentuk D-dimer. Hasil pemeriksaan kadar Ddimer yang normal mempunyai nilai sensitifitas dan nilai ramal negatif yang tinggi untuk kedua keadaan tersebut.
Webinar Update Pemeriksaan D-Dimer Dalam Membantu Penegakkan Diagnosa Trombosis diselenggarakan dengan tujuan agar setelah mengikuti seminar ini peserta mampu :
Kompetensi yang ingin dicapai dari kegiatan webinar Update Pemeriksaan D-Dimer Dalam Membantu Penegakkan Diagnosa Trombosis adalah :