DIREKTORAT P2PM

Layanan Primer

Peningkatan Kinerja Organisasi

Manajemen Kesehatan

Layanan Rujukan

Semua Profesi Nakes

Semua Profesi Lainnya

Situasi Rabies di Indonesia

Manajemen Logistik untuk Rabies di Indonesia

Quick Guide Vaksin Rabies (Mobile dan Web)

Test Pengetahuan Materi

Aplikasi Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan secara Elektronik (SMILE) Rabies

Rabies merupakan penyakit mematikan baik pada manusia maupun hewan yang disebabkan oleh infeksi virus (golongan&nbsp;Rhabdovirus) yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera atau monyet dan hewan berdarah panas lainnya yang di dalam tubuhnya mengandung virus. Masyarakat mengenal sebagai penyakit Anjing Gila. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif yang dapat menyembuhkan kasus bila sudah timbul gejala klinis yang patognomonis seperti takut air (hydrophobia), takut cahaya, takut udara (aerophobia). Apabila sudah muncul gejala dan tanda Rabies akan terjadi kematian (Case Fatality Rate&nbsp;100%). Namun demikian kematian akibat rabies dapat dicegah dengan tata laksana kasus gigitan hewan penular rabies dengan tepat dan sesegera mungkin, yaitu cuci luka dengan sabun/deterjen selama 15 menit dan pemberian Vaksin Anti Rabies saja atau Vaksin Anti Rabies dan Serum Anti Rabies sesuai indikasi Sampai akhir tahun 2024 jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Indonesia telah dilaporkan sebanyak 184.720 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 122 orang. Estimasi ada potensi kenaikan kasus GHPRsebanyak 79.978 kasus dan estimasi kasus GHPR pada tahun 2025 sebanyak 188.056 kasus, hal ini dipicu karena vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR) yang menjadi tugas sektor kesehatan hewan tidak berjalan dengan baik. Informasi dari Kementerian Pertanian anggaran untuk pembelian vaksin untuk HPR pada tahun 2024 tidak tersedia. Pembelajaran vaksinasi pada HPR di Provinsi Bali pada tahun 2023, menunjukkan bahwa semakin tinggi cakupan vaksinasi pada HPR secara bermakna menurunkan jumlah kasus GHPR dan angka kematian. Berdasarkan situasi rabies dan tatalaksana tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan VAR dan SAR perlu disediakan logistik dimaksud sesuai dengan jumlah sasaran yang ada. Selain pemenuhan kebutuhan VAR dan SAR, diperlukan juga pencatatan dan pelaporan secara berjenjang dan&nbsp;real time. Dalam rangka implementasi dan mendukung tata kelola rantai pasok sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan penerapan sistem informasi, maka dibuat sistem monitoring inventaris logistik kesehatan secara elektronik (SMILE) yang terintegrasi sebagai fitur dalam platform SATUSEHAT dan telah ditetapkan didalam Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/1568/2024 tentang Penyelenggaraan Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan Secara Elektronik (SMILE) Pada Platform Satusehat.

Rabies merupakan penyakit mematikan baik pada manusia maupun hewan yang disebabkan oleh infeksi virus (golonganRhabdovirus) yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera atau monyet dan hewan berdarah panas lainnya y...

Workshop Aplikasi Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan secara Elektronik (SMILE) Rabies

Workshop Aplikasi Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan secara Elektronik (SMILE) Rabies

Tentang Workshop

Target Peserta

Tujuan Workshop

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Workshop

Konten Workshop

Ulasan Workshop dari Peserta