Lembaga Pelatihan Dermatologi Venereologi dan Estetika Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (LPDVE Perdoski)

Spesifik Keprofesian

Dokter

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika

Semua Profesi Lainnya

Unraveling Alopecia Areata: Exploring Disease Burden and the Systemic Links. 

Evolving Alopecia Areata Therapy: Baricitinib’s Edge Over Conventional Treatments

Baricitinib's Journey: Long-Term Insights and Patient-Centered Strategies

final post test

<p>Alopesia Areata (AA) berasal dari kata Yunani “alopexy” yang berarti rubah dan dari kata Latin “areata” yang berarti area. Alopesia areata adalah peradangan autoimun bersifat kronis yang menyebabkan kerontokan hingga kebotakan rambut. Penyakit ini disebabkan oleh infiltrasi limfosit T CD4+ dan T CD8+ ke dalam folikel rambut. Prevalensi kasus alopesia areata diperkirakan 1 dari 1000 orang. Alopesia areata adalah penyebab kerontokan rambut paling umum kedua di dunia. Setiap orang memiliki risiko 2% terkena alopesia areata dalam hidup mereka. Gejala alopesia areata tergantung pada tingkat kerontokan rambut. Tipe pertama hanya terbatas pada beberapa area atau tipe patchy AA. Kerontokan lalu dapat meluas ke seluruh kulit kepala yang disebut tipe Alopesia Totalis (AT) dan ke seluruh permukaan kulit yang dikenal dengan tipe Alopesia Universalis (AU). Pengobatan alopesia areata, baik topikal maupun sistemik, menargetkan imunomodulator dan imunosupresan yang menekan reaksi sistem imun dan merangsang pertumbuhan rambut. Namun, sifat kronis AA, dengan episode kekambuhan dan remisi yang berulang, membuat kondisi AA tidak bisa diprediksi. Kondisi yang berulang menjadikan sebuah tantangan untuk menilai efektivitas terapi yang diberikan. Sampai saat ini, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan pasien secara permanen. Pemilihan terapi pada kasus alopesia areata merupakan sebuah tantangan terapeutik dengan beragam modalitas terapi yang tersedia. Peran dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (Sp.DVE) sangat penting dalam tatalaksana komprehensif pada alopesia areata. Seiring berkembangnya penelitian dan ilmu pengetahuan, Janus Kinase Inhibitors (JAK inhibitor) saat ini menjadi salah satu pilihan terapi yang diutamakan dalam tatalaksana alopesia areata. JAK-inhibitor dapat memblokade aktivasi jalur sinyal JAK/STAT pada jalur patogenesis alopesia areata, sehingga kondisi alopesia areata tidak terjadi atau mengurangi kekambuhan. Dari berbagai pilihan JAK-inhibitor pada tatalaksana alopesia areata, Baricitinib adalah obat pertama yang telah disetujui untuk diberikan pada pasien dengan indikasi AA oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) pada 13 Juni 2022. Dengan demikian, perlu diupayakan suatu kegiatan edukasi dan diskusi kepada dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (Sp.DVE) agar memiliki pengetahuan yang lebih baik dan terus berkembang dengan pengobatan terbaru alopesia areata saat ini.</p>

Alopesia Areata (AA) berasal dari kata Yunani “alopexy” yang berarti rubah dan dari kata Latin “areata” yang berarti area. Alopesia areata adalah peradangan autoimun bersifat kronis yang menyebabkan kerontokan hingga kebotakan rambut. Penyakit ini dise...

Webinar “From Hair Loss to Hope: Advanced Treatments in Alopecia Areata” Angkatan 1

Webinar “From Hair Loss to Hope: Advanced Treatments in Alopecia Areata” Angkatan 1

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta