Lembaga Pelatihan Dermatologi Venereologi dan Estetika Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (LPDVE Perdoski)

Manajemen Kesehatan

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika

Dokter

Burden of Herpes zoster in Indonesia – Case study discussion

Burden of Herpes zoster in Indonesia –  Case study discussion

Herpes Zoster Prevention and Existing Recommendations  in Indonesia

Herpes zoster prevention and existing recommendations in Indonesia

<p>Herpes zoster (HZ) adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), yang merupakan virus yang sama yang menyebabkan varicella (cacar air. Selain gejala tersebut, herpes zoster juga bisa mengakibatkan Post-Herpetic Neuralgia (PHN), yaitu komplikasi umum yang menyebabkan nyeri yang menetap di area bekas ruam danmberlanjut lebih dari 90 hari setelah timbulnya ruam. Risiko seseorang terkena PHN setelah herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia. Orang dewasa yang lebih tua cenderung mengalami nyeri yang lebih lama dan berdampak pada kualitas hidup pasien. Data di negara maju seperti Amerika Serikat menunjukkan sekitar 99,5% orang yang lahir sebelum tahun 1980 terinfeksi VZV tipe liar. Anak-anak yang menerima vaksin varicella memiliki risiko lebih rendah terkena herpes zoster dibandingkan dengan anak-anak yang terinfeksi VZV tipe liar. Sekitar 1 dari 3 orang akan menderita herpes zoster selama hidup mereka bahkan pada usia 85 tahun risiko meningkat menjadi 50%. Insiden herpes zoster bervariasi berdasarkan usia dan sekitar 2-9 kasus per 1.000 penduduk setiap tahunnya. Pada studi yang dilakukan di RS Dr. Soetomo (2019-2021) dari total 120 pasien HZ, tingkat insidensi tertinggi terjadi pada usia 45-55 tahun, 55,2% kasus terjadi pada area dermatom torakal dan komplikasi terjadi pada sekitar 31,5% pasien HZ. Satu studi di rumah sakit UGM yang melihat rekam medis pada 2022 s/d November 2023, mendapati adanya 114 pasien HZ, dengan rerata usia pasien 54 tahun, dan pada studi ini, didapati bahwa mayoritas pasien HZ cenderung untuk menemui dokter umum dan dokter spesialis dermatologi untuk menjalani terapi. Upaya pencegahan lebih baik dilakukan untuk menurunkan angka kejadian zoster, menurunkan insidensi NPH, serta menurunkan beban penyakit. Saat ini upaya pencegahan dapat dilakukan dengan lebih efektif melalui vaksinasi herpes zoster. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan di bidang kesehatan, Panduan pencegahan Herpes Zoster juga mengalami perkembangan yang pesat. Kelompok Studi Herpes Indonesia (KSHI) bersama PERDOSKI telah menyusun Panduan Praktik Klinis (PPK) herpes zoster yang telah terbit pada tahun 2024. Dalam perkembangannya materi dalam panduan tersebut akan terus diperbaharui sesuai dengan kemajuan ilmu. Sehubungan dengan adanya panduan terbaru, KSHI berencana untuk mengadakan scientific forum untuk meningkatkan pengetahuan para anggota PERDOSKI terkait upaya dan rekomendasi terkini terkait herpes zoster.</p>

Herpes zoster (HZ) adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), yang merupakan virus yang sama yang menyebabkan varicella (cacar air. Selain gejala tersebut, herpes zoster juga bisa mengakibatkan Post-Herpetic Neuralgia...

Online scientific forum Update on the current guideline for Herpes zoster prevention

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta