RS Akademik UGM

Manajemen Kesehatan

Spesifik Keprofesian

Ners Spesialis Keperawatan Jiwa

Dokter Spesialis Psikiatri

Dokter

Psikologi Klinis

Adiksi Judi Online tinjauan Psikologi Sosial

Tanya Jawab

Adiksi Judi Online Tinjauan Medis

Adiksi Judi Online tinjauan Medis

Adiksi Judi Online Tinjauan Psikologi Klinis

Adiksi Judi Online tinjauan Psikologi Klinis

POST TEST

<p>B. Latar Belakang Kegiatan Judi online telah menjadi fenomena yang semakin berkembang di Indonesia seiring dengan meningkatnya akses terhadap internet dan kemajuan teknologi digital. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak situs judi online yang bermunculan dan dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Pada dasarnya judi online sama dengan judi lain karena didalamnya ada unsur kalah menang serta terdapat suatu nilai yang dipertaruhkan namun yang terdapat jaringan internet maka mereka dapat bermain judi online (Asriadi, 2021). Judi online menawarkan berbagai jenis permainan, mulai dari taruhan olahraga, kasino virtual, hingga poker online, yang semuanya dapat diakses hanya dengan beberapa klik. Perjudian online dijalankan di warung internet atau tempat-tempat berwifi, atau cukup di mainkan dengan menggunakan smartphone. Pembayaran atau transaksi juga secara online, baik melalui M-banking, western union, money gram, kartu kredit, money order wire transfer (Sulistyo &amp; Ardjayeng, 2018). Kemudahan akses ini membuat judi online semakin popular, terutama di kalangan anak muda yang lebih akrab dengan teknologi digital. Keberagaman jenis-jenis judi online, ditambah dengan akses mudah melalui internet dan perangkat mobil, berkontribusi pada meningkatnya jumlah pengguna dan resiko kecanduan judi di masyarakat. Dampak dari judi online tidak hanya terbatas pada individu yang terlibat, tetapi juga merambat ke keluarga dan komunitas sekitar. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius karena dampak negatifnya pada kesehatan mental, kehidupan sosial, dan ekonomi (finansial individu). Peningkatan kasus kecanduan judi online juga dapat menyebabkan peningkatan kejahatan terkait, seperti penipuan dan pencurian, karena individu yang kecanduan seringkali mencari cara untuk membiayai kebiasaan berjudi mereka. Individu yang terperangkap dalam judi online cenderung menggunakan pinjol (pinjaman online) sebagai solusi, namun mereka justru terperangkap dalam beban bunga yang tinggi. Kondisi ini memperburuk kemiskinan dan membuat mereka semakin sulit keluar dari masalah ekonomi. Fitriana Kusuma (2021) dari Universitas Indonesia menyoroti dampak dari praktik penagihan dari perusahaan pinjol. Banyak laporan yang menyebutkan bahwa peminjam yang mengalami gagal bayar seringkali menjadi korban intimidasi dan pelecehan. Metode penagihan yang kasar menyebabkan trauma psikologis, menciptakan ketakutan sosial, dan beberapa kasus memicu tindakan bunuh diri. Adiksi judi online tidak hanya berdampak pada kondisi finansial individu dan keluarga, tetapi juga merusak kesehatan mental, hubungan sosial, produktivitas kerja, bahkan berpotensi memicu tindakan kriminal. Secara sosial, judi online menyebabkan peningkatan konflik dalam keluarga dan kerusakan hubungan interpersonal, serta mendorong isolasi sosial karena individu cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Dari sisi ekonomi, dampak judi online mencakup penurunan kondisi ekonomi rumah tangga, dengan banyak individu terjebak dalam hutang yang menumpuk hingga mengalami kebangkrutan pribadi. Secara psikologis, kecanduan judi online memicu stress, kecemasan, dan depresi yang parah, serta gangguan tidur dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya (Laras dkk, 2024). Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan memiliki peran krusial dalam menghadapi permasalahan adiksi judi online. Pemahaman yang komprehensif mengenai adiksi ini, mulai dari dampak psikososial, mekanisme neurobiologis, asesmen dan penegakan diagnosis, tata laksana, konseling, psikoterapi, hingga promosi dan peran kolaborasi dengan hukum, menjadi landasan penting bagi upaya pencegahan dan pemulihan. Terkait adiksi judi online, dalam praktik klinis sehari-hari sering ditemukan kurangnya pengetahuan dan keterampilan spesifik terkait identifikasi dini, intervensi, dan manajemen kasus adiksi judi online. Hal ini dapat menghambat efektivitas pelayanan yang diberikan. Padahal, deteksi dini dan intervensi yang tepat oleh tenaga kesehatan merupakan titik balik yang sangat penting dalam membantu individu keluar dari jeratan adiksi judi online. Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam mengenali tanda-tanda kecanduan judi online, memahami mekanisme adiksi, mengembangkan strategi pencegahan dan penatalaksanaan yang efektif dan hingga melakukan jejaring penanganan secara hukum. Dengan demikian, tenaga kesehatan diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam mengatasi permasalahan adiksi judi online, khususnya di kalangan generasi muda yang rentan dipengaruh teknologi digital. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari para ahli di bidang kesehatan jiwa dan perilaku, sehingga dapat memperkuat ketahanan mental masyarakat dan mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas dari dampak negatif judi online. Melalui webinar ini, tenaga kesehatan diharapkan mampu menjalankan peran preventif dan kuratif secara terpadu demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.</p>

B. Latar Belakang Kegiatan Judi online telah menjadi fenomena yang semakin berkembang di Indonesia seiring dengan meningkatnya akses terhadap internet dan kemajuan teknologi digital. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak situs judi online yang bermuncu...

Pusbangdiklat IPK Indonesia

 IPK Indonesia Wil. Jabar

Webinar Nasional Peran Tenaga Kesehatan Terkait Adiksi Judi Online: Pemahaman, Pencegahan, Dan Pemulihan Angkatan 1

Webinar Nasional Peran Tenaga Kesehatan Terkait Adiksi Judi Online: Pemahaman, Pencegahan, Dan Pemulihan Angkatan 1

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta