Pusdiklat Rs Bhina Bhakti Husada

Layanan Primer

Spesifik Keprofesian

Jabatan Fungsional Kesehatan

Ketahanan Kesehatan

Layanan Rujukan

Peningkatan Kinerja Organisasi

Semua Profesi Nakes

Semua Profesi Lainnya

Materi Pijat Penambah Nafsu Makan

Link Pendaftaran<a href="https://forms.gle/LwqzrqtAKF2NqxKu8" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://forms.gle/LwqzrqtAKF2NqxKu8</a> Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, tingkat stunting adalah 10,2%, sedangkan prevalensi stunting pada anak balita mencapai 30,8% (Kemenkes 2018). Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukkan bahwa di Jawa Timur, prevalensi stunting pada anak balita lebih tinggi daripada rata-rata nasional, yaitu mencapai 32,8%. Pada tahun 2020, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep mencapai 170 balita yang tersebar di 14 desa. Prevalensi stunting tertinggi tercatat di Kecamatan Nong Gunong (6,02%) dan Kecamatan Saronggi (4,05%). Hasil Riskesdas 2018 juga menunjukkan bahwa hanya 37,3% bayi yang mendapat ASI eksklusif. Kebutuhan gizi sebesar 60% dipenuhi melalui ASI, sedangkan 40% sisanya melalui makanan pendamping ASI (MP-ASI). Ketidakpenuhan pemberian ASI dan MP-ASI menyebabkan masalah gizi pada anak (Anggryni et al., 2021).Penyebab tersering pada kasus kesulitan makan pada anak balita dikarenakan gangguan fungsi limpa dan pencernaan, sehingga makanan yang masuk kedalam perut tidak segera dicerna, yang berakibat pada stagnasi makanan dalam saluran cerna , keluhan yang disampaikan orang tua pada masalah ini adalah anak sering muntah, mual jika di suapi, dan perut terasa penuh sehingga mengurangi nafsu makan atau bahkan tidak nafsu makan sama sekali, pijat ini akan memperlancar peredaran darah ke limpa dan pencernaan , hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zhen Huan Liu dan Li ting Cen di Guangzhou Tahun 2019 menyebutkan bahwa pijat Tui na berpengaruh positif terhadap perkembangan syaraf dan peredaran darah pada bayi.Faktor yang mempengaruhi nafsu makan diantaranya, faktor internal: seperti hipotalamus, hormon, dan peptida saluran pencernaan, terjangkitnya anak dengan infeksi cacing dan kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal: yang menyebabkan penurunan nafsu makan pada anak seperti bentuk yang tidak menarik, kesalahan orangtua dalam menyajikan variasi makanan, atau karena anak sudah mulai aktif dengan bermain seperti anak usia Todler (1-3 tahun), pola makan, seperti frekuensi dan episode makan, pemilihan akan makanan rendah atau tinggi lemak, kandungan energi dari makanan yang dikonsumsi, kecocokan terhadap suatu diet, keragaman makanan yang dikonsumsi. Kondisi nafsu makan juga dipengaruhi oleh stimulus internal, misalnya hal-hal yang menyertai kondisi emosional tertentu. Dengan berkurangnya nafsu makan dapat berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja (Henny S, 2023)

Link Pendaftaranhttps://forms.gle/LwqzrqtAKF2NqxKu8Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, tingkat stunting adalah 10,2%, sedangkan prevalensi stunting pada anak balita mencapai 30,8% (Kemenkes 2018). Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)...

Pijat Bayi Untuk Menambah Nafsu Makan

Pijat Bayi Untuk Menambah Nafsu Makan

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta