Asma masih menjadi masalah kesehatan global. Di seluruh dunia, tahun 2019 diperkirakan terdapat 262 juta orang menderita asma dan menyebabkan kematian sebanyak 455.000 orang. Pada anak, asma menyebabkan tingginya angka ketidakhadiran di sekolah, sehingga dapat mengganggu kondisi psikososial anak. Di Indonesia, walaupun menurut data Riskesdas angka kejadian asma pada usia 0-14 tahun cenderung menurun (9,2% tahun 2013 menjadi 3,8% tahun 2018), namun diagnosis dan manjemen asma pada anak masih menjadi tantangan. Penanganan asma yang tidak tepat, dapat membatasi aktivitas anak sehari-hari, mengganggu tidur, meningkatkan angka absensi sekolah, dan menurunkan prestasi di sekolah. Hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya kualitas hidup anak dengan asma. Di lain pihak, ilmu manajemen asma terus mengalami perkembangan, sehingga dibutuhkan pembaharuan terhadap pedoman asma anak, yang dapat dipakai di tingkat nasional melalui Revisi Buku Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) tahun 2022 berhasil diterbitkan. Buku pedoman ini merupakan edisi ke tiga, setelah penerbitan Buku PNAA edisi pertama (2004) dan ke dua (2015). Selama waktu tersebut, di tingkat global telah banyak perkembangan ilmu terkait tata laksana asma pada anak. Atas nama Pengurus IDAI cabang Jawa Timur, kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada UKK Respirologi dan seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penerbitan revisi PNAA. Penerbitan buku pedoman ini merupakan bentuk komitmen IDAI dalam upaya menurunkan angka NCDs dan menutup kesenjangan pelayanan kesehatan terkait asma. Oleh karena itu, dengan diselenggarakannya workshop tentang pentingnya Comprehensive Management of Asthma in Children melalui terbitnya edisi terbaru Buku Pedoman Nasional Asma Anak menjadi salah satu sarana strategis untuk meningkatkan literasi bagi tenaga medis. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya tatalaksana terbaru asama pada anak, diharapkan akan tercipta kondisi kualitas hidup yang optimal bagi anak dengan asma.
Meningkatkan pengetahuan dokter dalam memberikan tata laksana asma yang optimal bagi anak asma berdasarkan bukti-bukti terkini yang sahih dan menggunakan prinsip evidence-based practice.
Meningkatkan pengetahuan dokter dalam memberikan tata laksana asma yang optimal bagi anak asma berdasarkan bukti-bukti terkini yang sahih dan menggunakan prinsip evidence-based practice.