Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

PDPI 

Asma PPOK

Dokter

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Materi 1

Optimizing Asthma Outcomes with Indacaterol-containing Inhalers: Practical Considerations for Clinicians

Quiz Asma PPOK seri 9

<p>Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Chronic Pulmonary Obstructive Disease (COPD) merupakan salah satu dari tiga penyakit teratas penyebab kematian di dunia, dimana 90% dari angka kematian ini terjadi di low-and-middle-income countries (LMICs)1. PPOK terjadi akibat pajanan jangka panjang terhadap gas, partikel dan polutan udara berbahaya termasuk asap rokok, debu, serta asap dan bahan kimia lainnya. PPOK ditandai gejala saluran nafas yang progresif seperti sesak, batuk dan/atau produksi sputum, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat berubah menjadi serius dan fatal. Di tahun 2019 saja, WHO mencatat terdapat 3,23 juta kematian akibat PPOK. Diagnosis di awal terjadinya penyakit merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengendalian penyakit pada PPOK dimana penghentian kebiasaan merokok masih menjadi salah satu faktor utama dalam memperlambat progresi dari gejala dan menurunkan angka kejadian eksaserbasi2. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) di tahun 2007 PPOK menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab kematian utama di Indonesia. Di sisi lain, produktifitas dan kualitas penderita penyandang PPOK dapat diperkirakan pula akan ikut menurun jika tanpa penatalaksanaan yang tepat.</p><p>&nbsp;Perkembangan tatalaksana PPOK terkini dapat mengacu kepada berbagai panduan global maupun nasional. Namun hal ini tidak lepas dari data ilmiah yang mendasari rekomendasi dan panduan tersebut. Berbagai penelitian terkait tatalaksana PPOK dengan berbagai pendekatan farmakologis saat ini cukup berkembang pesat, salah satunya menggunakan kombinasi tiga molekul terapetik yang termasuk dalam rekomendasi tatalaksana PPOK, yaitu kortikosteroid inhalasi (Inhaled Corticosteroid / ICS), Long Acting Beta-2 Agonists (LABA) dan Long-Acting Muscarinic Antagonists (LAMA). Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus dari para praktisi medis terutama para Dokter Spesialis Paru terkait pendekatan terapi yang tepat melalui bukti-bukti ilmiah yang valid untuk dapat diberikan pada penderita PPOK sehingga komplikasi jangka panjang dapat dikendalikan dengan kualitas hidup penderita yang juga dapat ditingkatkan. Hal ini tentunya dengan memperhatikan beberapa faktor yg telah direkomendasikan oleh guideline diatas termasuk Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), dimana implementasi lokal berdasarkan panduan terapi oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) juga akan sangat bermanfaat memberikan panduan bagi para praktisi medis saat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dibidang paru dan PPOK kepada para penderita.</p>

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Chronic Pulmonary Obstructive Disease (COPD) merupakan salah satu dari tiga penyakit teratas penyebab kematian di dunia, dimana 90% dari angka kematian ini terjadi di low-and-middle-income countries (LMICs)1....

PENATALAKSANAAN ASMA PPOK SERI - 9

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta