Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus

Spesifik Keprofesian

Tenaga Vokasi Farmasi Level 6

Apoteker

Tenaga Vokasi Farmasi Level 5

Mahasiswa

Apoteker Spesialis

Tenaga Vokasi Farmasi

The Integration of Herbal Medication with Traditional Treatment for SLE Patients

“A Comprehensive Approach to SLE Skincare: the Requirement of Antioxidant-Rich Herbs

Nutrition and its Influence on Inflammation and Autoimmunity: a Focus on Systemic Lupus Erythematosus (SLE

post test

Penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE) adalah penyakit inflamasi autoimun kronis dengan manifestasi klinis yang tidak sempit serta perjalanan penyakit dan prognosis yang beragam.1-3 Istilah ‘lupus’ (bahasa Latin untuk wolf) pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan lesi kulit erosif (‘wolf’s bite). Penyakit SLE ditandai dengan self-tolerance yang hilang akibat fungsi imunologik yang abnormal dan produksi autoantibodi berlebih, diikuti dengan terbentuknya kompleks imun yang akan berdampak pada jaringan sehat. Mekanisme etiologi SLE belum seluruhnya diketahui. Ada dugaan bahwa faktor seperti genetik, hormonal, imunologik bahkan lingkungan memiliki peran dalam patogenesis SLE.&nbsp;SLE tidak mudah untuk dilakukan karena perjalanan penyakit dan juga manifestasi klinis yang beragam serta tingkat kematian yang tinggi. SLE pada tahap awal sering kali disertai penyakit lain seperti, anemia, dermatitis, dan rheumatoid arthritis. Penentuan diagnosis penyakit SLE menjadi suatu hal yang sangat penting. Diagnosis SLE ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap, urine lengkap, faal ginjal, faal hati dan pemeriksaan serologi untuk menentukan produksi autoantibodi yang secara umum akan meningkat pada SLE.&nbsp;Selain melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, sistem kekebalan tubuh juga memproduksi auto-antibodi yang dapat menyebabkan gangguan autoimun kompleks, seperti diabetes tipe I, sirosis bilier primer, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis. Dalam kasus seperti ini, sistem kekebalan tubuh gagal mengenali antara agen asing dan sel tubuhnya sendiri. Berbagai faktor, seperti faktor genetik (CD25, STAT4), faktor epigenetik (metilasi DNA, modifikasi histon) dan faktor lingkungan (xenobiotik, obat-obatan, hormon) memicu autoimunitas. Glukokortikoid, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), agen imunosupresif dan biologis saat ini digunakan untuk menangani penyakit autoimun dari asal yang berbeda. Namun, penyembuhan total masih sulit dilakukan.&nbsp;Kondisi kesehatan, termasuk penyakit autoimun seperti lupus, dapat mengganggu fungsi kulit dan menyebabkan berbagai gejala yang tidak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tetapi juga kualitas hidup penderitanya. Lupus, yang sering disebut sebagai "penyakit seribu wajah", merupakan penyakit kompleks yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk kulit. Pemeliharaan homeostasis kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan dan mencegah timbulnya berbagai masalah kulit. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai hubungan antara kesehatan kulit dan lupus sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita lupus dan memberikan penanganan yang tepat.Banyak produk makanan dan alami termasuk polifenol telah dipelajari secara luas sebagai strategi pengobatan alternatif untuk pengelolaan gangguan autoimun. Polifenol memiliki beragam sifat farmakologis dan terapeutik, selain itu antosianin termasuk aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Dalam hal ini, antosianin bermanfaat bagi gangguan imun yaitu SLE (sistemik lupus eritematosus). Dimana pada kondisi SLE terjadi peradangan atau terjadi inflamasi kronisPenanganan saat ini pada SLE adalah dengan Kortikosteroid digunakan sebagai pengobatan utama. Meski dihubungkan dengan munculnya banyak laporan efek samping, Kortikosteroid tetap merupakan obat yang banyak dipakai sebagai antiinflamasi dan imunosupresi. Efek samping yang sering ditemui pada pemakaian kortikosteroid seperti skeletal, gastrointestinal, immunologi, kardiovaskular, ocular, kutaneous, endokrin, dll.&nbsp;Webinar ini akan membahas secara mendalam memahami hubungan antara hormon dan kesehatan kulit memiliki implikasi yang sangat penting. Mekanisme homeostasis kulit, serta peran perawatan topikal dan sistem imunitas bawaan dalam menjaga keseimbangan tersebut. selain itu akan memahami tentang manfaat herbal yang diintegrasikan dalam perawatan SLEDisamping itu kegiatan ini memberikan pengetahuan yang mendalam kepada Tenaga Kefarmasian seperti Apoteker, Apoteker Spesialis dan Tenaga Vokasi Kefarmasian. Tenaga Kefarmasian memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai produk perawatan kulit kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang baik mengenai topik ini, tenaga kefarmasian dapat memberikan rekomendasi produk perawatan kulit yang tepat dan aman, serta memberikan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit. Merujuk kepada Peran Tenaga Kefarmasian memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, termasuk pasien SLE. Mereka sering menjadi orang pertama yang berkonsultasi dengan pasien mengenai berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah nutrisi yang baik untuk pasien. Manfaat kegiatan ini akan memberikan tambahan pengetahuan bagi tenaga kefarmasian sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih holistik kepada pasien SLE. Dengan memahami hubungan antara nutrisi dan SLE, Diharapkan Tenaga Kefarmasian dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya&nbsp;untuk memberikan pengelolaan penyakit yang lebih optimal. Webinar ini juga akan membantu Tenaga Kefarmasian dalam memberikan produk perawatan kulit serta edukasi gizi yang akurat dan up-to-date kepada pasienMaka, PT. Biotek Farmasi Indonesia memproduksi obat oral herbal terbaik yaitu bernama Regimun yang berfungsi membantu meregulasi sistem imun dalam proses inflamasi &amp; tidak mensupresi ketika digunakan untuk autoimun seperti SLE. Selain itu, berfungsi membantu menghambat kerusakan sel, jaringan serta organ akibat stress oksidatif. Regimun adalah obat herbal tanpa efek samping serta tidak akan menurunkan fungsi ginjal walaupun dikonsumsi dalam jangka panjang

Penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE) adalah penyakit inflamasi autoimun kronis dengan manifestasi klinis yang tidak sempit serta perjalanan penyakit dan prognosis yang beragam.1-3 Istilah ‘lupus’ (bahasa Latin untuk wolf) pertama kali digunakan u...

Webinar Will the Newly Introduced Herbal Treatment for SLE Symptoms be Effective in Achieving Remission

Webinar Will the Newly Introduced Herbal Treatment for SLE Symptoms be Effective in Achieving Remission

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta