Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo

Semua Profesi Lainnya

Semua Profesi Nakes

Clinical Features and Outcomes of Tiroid Disease

Aspek Pemeriksaan Laboratorium Terkait Pemeriksaan Tiroid

Penyakit tiroid adalah gangguan yang melibatkan kelenjar tiroid, organ berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memainkan peran krusial dalam mengatur metabolisme tubuh melalui produksi hormon tiroid seperti tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Gangguan pada kelenjar tiroid seperti hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan nodul tiroid, dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang termasuk energi, berat badan, suhu tubuh, dan kesehatan jantung. Hal ini telah menjadi isu kesehatan penting di seluruh dunia, termasuk Indonesia.&nbsp; Dalam beberapa tahun terakhir, laporan menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit tiroid di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kejadian gangguan tiroid semakin tinggi, dengan prevalensi hipotiroidisme dan hipertiroidisme yang semakin signifikan di kalangan populasi dewasa maupun anak-anak. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, paparan polutan, serta kurangnya akses ke layanan kesehatan yang memadai turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus penyakit tiroid.&nbsp; Penelitian lokal juga menunjukkan bahwa sekitar 10% penduduk Indonesia mengalami gangguan tiroid, dengan banyak kasus yang tidak terdeteksi atau tidak diobati dengan optimal. Hal ini berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk gangguan perkembangan pada anak-anak, serta masalah jantung dan metabolisme pada orang dewasa.&nbsp; Gangguan pada fungsi kelenjar tiroid yang sering di temukan di Indonesia adalah Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme. Hipotiroidisme merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hormon tiroid, terutama tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), berperan untuk mengubah makanan menjadi energi. Ketika kadar hormon tiroid rendah, fungsi tubuh akan melambat, menyebabkan berbagai gejala dan masalah kesehatan seperti kelelahan, peningkatan berat badan, dan depresi. Sementara Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan. Hormon tiroid yang berlebihan dapat mempercepat metabolisme tubuh, mengakibatkan gejala seperti penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kecemasan, dan detak jantung yang cepat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya mengenai fungsi tiroid, metode pencegahan, penegakan diagnosis dan pengobatan yang efektif.&nbsp; Pemeriksaan yang menunjang untuk membantu dokter menegakan diagnosis apakah seseorang menderita hipotiroidisme, hipertiroidisme, atau gangguan tiroid lainnya, adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) dan Free T4 (Tiroksin Bebas) pemeriksaan ini berfungsi untuk menilai fungsi kelenjar tiroid pada tubuh manusia.&nbsp; TSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Fungsi utama TSH adalah merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid, yaitu T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin). Pemeriksaan TSH adalah salah satu tes pertama yang dilakukan ketika ada dugaan gangguan tiroid. Kadar TSH sangat sensitif terhadap perubahan fungsi tiroid. Pada hipotiroidisme (penurunan fungsi tiroid), kadar TSH biasanya meningkat karena tubuh mencoba merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, pada hipertiroidisme (peningkatan fungsi tiroid), kadar TSH cenderung menurun&nbsp;karena kadar hormon tiroid yang tinggi memberikan umpan balik negatif ke hipofisis, menurunkan produksi TSH. TSH sering kali meningkat atau menurun sebelum kadar hormon tiroid (T3 dan T4) berubah, memungkinkan deteksi dini gangguan tiroid subklinis (ketika pasien belum menunjukkan gejala yang jelas).&nbsp; Sedangkan Free T4 mengukur kadar T4 yang tidak terikat pada protein dalam darah, sehingga lebih akurat menggambarkan aktivitas hormon tiroid dalam tubuh. Free T4 adalah bentuk aktif dari tiroksin yang beredar bebas dalam darah dan tersedia untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Mengukur Free T4 memberikan gambaran yang lebih tepat tentang seberapa banyak hormon tiroid yang tersedia secara aktif di dalam tubuh. Kadar Free T4 membantu mengonfirmasi diagnosis yang ditunjukkan oleh TSH. Misalnya, pada hipotiroidisme, Free T4 biasanya rendah, sementara pada hipertiroidisme, Free T4 cenderung meningkat. Ini membantu&nbsp;dokter memastikan jenis gangguan tiroid yang dialami pasien. Bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan tiroid, pengukuran Free T4 secara berkala penting untuk menilai efektivitas terapi dan menyesuaikan dosis obat jika diperlukan.&nbsp; Laboratorium Klinik Prodia, sebagai Centre of Excellence, menjadikan informasi ilmiah sebagai keunggulan kompetitif yang akan selalu diberikan kepada para pelanggan, khususnya pelanggan dokter. Oleh karena itu sebagai Laboratorium Klinik yang menjadi partner bagi para klinisi, Prodia menyelenggarakan seminar dengan tema “Thyroid Function - Prevent, Detect, and Cure” yang diperuntukkan bagi para dokter, terutama yang bertugas di layanan primer. Dengan adanya seminar bersama para dokter ini, diharapkan para dokter mendapatkan informasi lebih lengkap seputar gangguan kesehatan, dalam hal ini adalah Gangguan Tiroid.&nbsp;

Penyakit tiroid adalah gangguan yang melibatkan kelenjar tiroid, organ berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memainkan peran krusial dalam mengatur metabolisme tubuh melalui produksi hormon tiroid seperti tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)....

Thyroid Function - Prevent, Detect, And Cure

Tentang Seminar

Target Peserta

Tujuan Seminar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Seminar

Konten Seminar

Ulasan Seminar dari Peserta