Pusdiklat PKU Muhammadiyah

Peningkatan Kinerja Organisasi

Semua Profesi Nakes

Pencegahan, Deteksi Dini, dan Tatalaksana Diabetes Melitus

Penerapan Terapi Gizi Medis pada Penderita Diabetes Melitus

Asuhan keperawatan berkelanjutan pada Diabetes Mellitus dari perspective Promotif sampai Paliatif

Prevalensi diabetes di dunia dan Kawasan Asia Tenggara adalah, berturut-turut, 10,6% dan 8,8% pada tahun 2021. Menurut Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, di Indonesia menunjukkan masih tingginya prevalensi diabetes (11,7%). Prevalensi diabetes berdasarkan diagnosis dokter maupun pemeriksaan kadar gula darah pada tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan prevalensi pada tahun 2018, dimana proporsi diabetes tipe 2 lebih banyak dibandingkan diabetes tipe 1. International Diabetes Federation (IDF) memproyeksikan bahwa jumlah dan prevalensi penyandang diabetes berusia 20-79 tahun di Indonesia akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Proyeksi dampak diabetes diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat di tahun 2030.Menurut WHO, faktor utama terjadinya diabetes dibagi dalam dua kelompokbesar, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga) dan faktor risiko yang dapat diubah (pola makan yang buruk, obesitas, obesitas sentral, merokok, konsumsi buah dan sayur yang kurang, aktivitas fisik yang kurang, konsumsi minuman beralkohol, dan profil lipid yang abnormal).Sejumlah referensi menyebutkan diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara memadai atau tidak merespon insulin secara normal. Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, dan bahkan kematian.Masih terdapat potensi ketidaktahuan masyarakat atas status diabetesnya. Deteksi dini sangat penting untuk memulai pengobatan seawal mungkin guna mencapai kondisi diabetes yang terkendali, serta mencegah kemungkinan komplikasi lebih lanjut. Selain itu, mengonsumsi obat secara teratur, dan melakukan kunjungan ulang ke fasilitas pelayanan Kesehatan. Perlunya penguatan upaya skrining, edukasi Masyarakat untuk melakukan deteksi dini serta berobat teratur, dan integrasi pelayanan untuk pengendalian diabetes.Berdasarkan data diatas dan melihat banyaknya kasus-kasus tentang penyakit diabetes, maka pendeteksian dini terhadap faktor risiko kejadian penyakit diabetes perlu dilakukan. Oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan tentang Deteksi Dini Dan Update Tatalaksana Diabetes Melitus. Selain itu, kami juga bermaksud untuk membangun tali silaturahmi antar seluruh praktisi kesehatan, tenaga pendidik, dan masyarakat umum di seluruh wilayah Indonesia.

Prevalensi diabetes di dunia dan Kawasan Asia Tenggara adalah, berturut-turut, 10,6% dan 8,8% pada tahun 2021. Menurut Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, di Indonesia menunjukkan masih tingginya prevalensi diabetes (11,7%). Prevalensi diabete...

Webinar Deteksi Dini dan Update Tatalaksana Diabetes Melitus

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta