RS Akademik UGM

Tenaga Vokasi Farmasi Level 6

Tenaga Vokasi Farmasi

Tenaga Vokasi Farmasi Level 5

Apoteker

Apoteker Spesialis

Identifikasi & Tatalaksana Alergi

Penggolongan & Peran Antihistamin

Efektifitas Antihistamin Generasi Kedua dalam Mengatasi Rhinitis Alergi

POST TEST

A. PendahuluanAntihistamin adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejalareaksi alergi, misalnya pada rhinitis maupun biduran. Pada saat tubuh terpapar zatpemicu alergi (alergen), histamin akan meningkat jumlahnya dan menyebabkan reaksialergi. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat kerja dan menurunkan jumlahhistamin yang dikeluarkan oleh tubuh. Dengan begitu, gejala akibat reaksi alergi bisamereda.Histamin adalah zat kimia yang dilepaskan sistem imun untuk mengirim pesanantar sel yang berbeda. Histamin memiliki beberapa fungsi, tetapi terutama dikenalkarena perannya dalam menyebabkan gejala alergi dan anafilaksis. Reaksi alergi dapatterjadi karena beberapa zat (alergen), termasuk allergen lingkungan, seperti serbuk sari,debu, jamur , dan bulu hewan peliharaan, gigitan dan sengatan serangga dan makananBerdasarkan reseptor H1 antihistamin terbagi menjadi dua kelompok yaituantihistamin generasi pertama dan antihistamin generasi kedua. Antihistamin generasipertama umumnya memiliki lebih banyak efek samping daripada antihistamin generasikedua seperti kurang selektif dan memiliki efek sedasi lebih kuat dari anti histamingenerasi pertama.B. Latar BelakangAntihistamin generasi pertama atau disebut juga antihistamin klasik, ditemukanpada tahun 1940-an, harganya murah, dan mudah didapat baik dalam bentuk obattunggal maupun kombinasi. Antihistamin generasi pertama yang tersedia di Indonesiamencakup chlorpheniramine, diphenhydramine, dan dimenhydrinate. Antihistamin inimemblokade reseptor histamin H1. Namun, juga memiliki efek blokade terhadapreseptor lain, misalnya muskarinik,oleh karena itu bersifat kurang selektif. Hal inilahyang berhubungan dengan berbagai potensi efek samping, misalnya saja mulut kering,retensi urine, dan peningkatan tekanan intraokular.Selain itu, antihistamin generasi pertama juga bersifat lipofilik, sehingga dapatmenembus sawar darah-otak, menyebabkan efek samping seperti mengantuk, gangguankognisi, dan gangguan koordinasi. Antihistamin generasi pertama juga dilaporkan bisameningkatkan risiko kejang pada anak. Antihistamin generasi pertama memiliki awitankerja cepat, sehingga dapat meredakan gejala hidung meler atau gatal akibat ruam secaracepat, namun durasi kerjanya tidak panjang.Oleh karena itu penggunaan antihistamin generasi pertama, harus dilakukandengan hati-hati. Efek sedasi dan kantuk yang disebabkan antihistamin generasi pertamatentu sebaiknya dihindari ketika akan melakukan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itupada kesempatan kali ini akan dibahas lebih detail sejauh mana efek sedasi antihistaminberpengaruh bagi kesehatan dan bagaimana peran antihistamin generasi kedua

A. PendahuluanAntihistamin adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejalareaksi alergi, misalnya pada rhinitis maupun biduran. Pada saat tubuh terpapar zatpemicu alergi (alergen), histamin akan meningkat jumlahnya dan menyebabkan reaksialer...

Mengungkap Efek Sedasi Antihistamine Bagi Kesehatan

Mengungkap Efek Sedasi Antihistamine Bagi Kesehatan

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta