Pentingnya ASI eksklusif tidak perlu diragukan lagi bagi semua neonatus. Neonatus prematur yang diberi ASI eksklusif memiliki hasil jangka pendek dan jangka panjang yang lebih baik serta memperoleh manfaat imunologis yang maksimal. Pemberian ASI melalui unit perawatan intensif neonatal (NICU) telah diadopsi menjadi praktik klinis terbaik. Meskipun tingkat penggunaan ASI "apa pun" di NICU telah membaik selama dekade terakhir, upaya untuk membantu ibu dalam memeras dan mempertahankan ASI (ASI ibu) hingga keluar dari rumah sakit masih menjadi perhatian (Leeman et al., 2019; Sankar et al., 2022).
Manfaat jangka pendek dan jangka panjang dari pemberian ASI eksklusif bagi anak-anak adalah sebagai berikut: berkurangnya lama tinggal di rumah sakit, meningkatnya keterikatan ibu-bayi, bertambahnya berat badan bayi, dan membantu stabilisasi parameter metabolik pada bayi dengan gangguan metabolik. Dalam jangka panjang, pemberian ASI dapat membantu membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat, mencegah obesitas dan penyakit kardiovaskular pada anak-anak, serta mendukung perkembangan kognitif dan perilaku yang lebih baik. (Bagga et al., 2018; Laborie et al., 2022).
Diperkirakan bahwa peningkatan pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian tahunan 823.000 bayi di bawah usia lima tahun dan 20.000 kematian wanita yang disebabkan oleh kanker payudara di seluruh dunia. Namun, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC), hanya 37% bayi baru lahir di bawah enam bulan yang disusui secara eksklusif, dan angka ini bahkan lebih rendah di negara-negara berpenghasilan tinggi (Bagga et al., 2018; Sankar et al., 2022).
Selain itu, meskipun manfaat menyusui diketahui, angka pemberian ASI eksklusif pada bayi prematur dilaporkan lebih rendah daripada pada bayi cukup bulan, yang menunjukkan perlunya intervensi yang efektif. Di unit neonatal kami, kami menemukan banyak tantangan yang dihadapi oleh para ibu dalam memulai dan mempertahankan pemberian ASI. Masalah yang ditemukan adalah keterlambatan dalam pengeluaran ASI pertama (lebih dari 24–48 jam pertama) dan frekuensi pengeluaran ASI yang belum rutin mengakibatkan sebagian besar neonatus bergantung pada susu formula hingga akhir minggu pertama (Bagga et al., 2018; Okhovat, Janighorban and Kazemi, 2023).
Memberikan ASI eksklusif sangat penting bagi bayi prematur. Intervensi dukungan laktasi yang ditargetkan untuk neonatus dengan berat badan lahir < 1.000 gram dan < 1500 gram yang dirawat di NICU telah meningkatkan penggunaan ASI pada populasi berisiko tinggi ini. Namun, ada perbedaan pengetahuan terkait pengeloaan ASI dan menyusui pada tenaga medis yang bertugas, terutama perawat dan bidan. Untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan cakupan ASI eksklusif pada unit perawatan neonatal, kami akan melaksanakan webinar tentang pemberian ASI untuk bayi prematur.
Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan neonatus di RSCM dengan mempelajari mengenai ASI eksklusif, faktor yang mempengaruhi produksi dan faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif di unit pelayanan perawatan neonatus di RSCM.
9. Mengetahui persiapan menyusui sebelum melahirkan
10. Mengetahui manajemen nyeri ibu pasca SC untuk meningkatkan produksi ASI
11. Mengetahui peran ayah dan keluarga dalam menyukseskan ASI