RS Akademik UGM

Manajemen Kesehatan

PELAJAR/MAHASISWA

Dokter Spesialis Anak

Dokter Spesialis Emergensi

Dokter Spesialis Emergensi Medisin

Apoteker

Dokter

Tenaga Vokasi Farmasi

Dokter Ahli

Apoteker & Tenaga Kefarmasian Terampil

Perawat Ahli

Optometris

Bidan Vokasi

Dokter Spesialis

Apoteker & Tenaga Kefarmasian Ahli

Perawat Terampil

Tenaga Kesehatan Kerja

Perawat Vokasi

Dokter Keluarga

Clinical Approach and Management of Febrile Seizures in Pediatric

Warning Sign of Severe Dengue in Pediatric

Updates Acute Exacerbation of Asthma in Children

Continuing Medical Education (CME) merupakan salah satu bentukkontribusi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokterandan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta(UMY) serta Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping yangmerupakan Rumah Sakit Pendidikan Utama yang digunakan sebagaiwahana pembelajaran klinik dokter muda UMY dalam meningkatkanpelayanan kesehatan. Selain itu, CME juga adalah upaya meningkatkanpengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap bagi tenagakesehatan agar senantiasa dapat melaksanakan profesinya dengan baik danbenar serta berlandaskan bukti-bukti ilmu yang mutakhir. Dalamterlaksananya CME juga terdapat partisipasi dari Keluarga Alumni UMY(KA UMY) yang berperan serta dalam memberikan ilmu yang sudahdidapatkannya. Setiap CME akan selalu mengusung sebuah tema utamayang menjadi fokus pembahasannya, pada CME ke-58 (LVIII) kamimemilih kegawatdaruratan pada anak sebagai tema utamanya.Keadaan gawat darurat sering ditemukan di berbagai bidangkhususnya pada bidang kesehatan anak. Diagnosis dan tatalaksana yangtepat perlu diketahui untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. Padapraktek sehari-hari terdapat beberapa keadaan yang berpotensi menjadikegawatan antara lain kejang demam, demam berdarah dan asma.Kejang demam merupakan salah satu gangguan neurologi yangpaling sering dijumpai pada masa anak-anak, terutama pada usia 6 bulansampai 5 tahun. Insidensi kejang demam pada anak-anak di Eropa dan Amerika yakni 2-5% sedangkan di Jepang berkisar 7-10%. Berdasarkandata Kemenkes RI tahun 2019, di Indonesia angka kejadian kejang demamtercatat sebesar 14.252 penderita. Kejang demam dapat berisiko terjadiberulang dan bahkan berkembang menjadi epilepsi yang bisa terjadi hingga anak beranjak dewasa. Kejang yang berulang dan berkepanjangan dapat menjadi status epileptikus yang dapat menyebabkan gangguanperkembangan bahkan dapat mengancam nyawa anak. Tatalaksana yangtepat meliputi identifikasi, penanganan awal serta terapi penyebab yangmendasarinya sangat penting dikuasai oleh dokter sehingga kejang akanterkontrol dan mencegah komplikasi yang mengikuti.Demam berdarah dengue (DBD) merupakan infeksi virus dengueyang disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Kejadian infeksidengue lebih tinggi pada anak dibandingkan dengan dewasa dan persentaseyang memerlukan perawatan rumah sakit lebih tinggi pada anak Asiadibandingkan ras lainnya. Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022oleh Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat 143.266 kasus DBD denganjumlah kematian sebanyak 1.237 kasus. Kasus maupun kematian akibatDBD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar73.518 kasus dan 705 kematian. Kunci keberhasilan pengobatan demamdengue terletak pada keterampilan petugas medis dan tenaga kesehatanlainnya, serta tersedianya sarana pendukung untuk mengidentifikasi tandabahaya dan mengatasi masa peralihan dari fase demam ke fase kritis dengan baik.Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang seringdijumpai pada anak. Data Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwaprevalensi asma pada anak usia 1-4 tahun sebesar 1,6% dan usia 5-14 tahun sebesar 1,9%. Umumnya ketika anak mengalami serangan asma, orang tua akan datang mencari petugas kesehatan dalam keadaan serangan asma.Serangan asma seringkali terjadi karena anak terpajan zat-zat sepertipolutan, asap rokok, serbuk sari dan bau-bauan yang menyengat. Selain itu serangan asma dapat juga terjadi karena pasien tidak patuh dalam pemakaian obat pengontrol. Pasien dengan asma yang tidak terkontrolmengalami perubahan anatomi dan fisiologi jalan napas jangka panjangseiring berjalannya waktu (yaitu dengan remodeling jalan napas). Hal inidapat menyebabkan gejala kronis dan tidak dapat sembuh.Cepat tanggap dalam mengidentifikasi dan penanganan awalkegawatan pada anak dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkankualitas hidup anak pasca sakit tersebut. Maka dari itu dalam rangkamemperingati Hari Anak Internasional pada 1 Juni 2024, CME FKIK UMYke-58 (LVIII) bekerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan Utama PKUMuhammadiyah Gamping dan KA UMY mengadakan seminar nasionalyang berjudul “Responsiveness in Diagnostic and Management ofPediatric Emergency for Better Outcomes”.

Continuing Medical Education (CME) merupakan salah satu bentukkontribusi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokterandan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta(UMY) serta Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping yangmerupa...

Seminar RESCUE  Responsiveness in Diagnostic and Management of Pediatric Emergency for Better Outcomes 

Seminar RESCUE Responsiveness in Diagnostic and Management of Pediatric Emergency for Better Outcomes

Tentang Seminar

Target Peserta

Tujuan Seminar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

Konten Seminar

Ulasan Seminar dari Peserta