RSUD Dr.Soetomo

Spesifik Keprofesian

Semua Profesi Nakes

Semua Profesi Lainnya

Materi 1

Guidelines Updates pada Sindrom Koroner Akut

Anti-Trombotik pada Sindrom Koroner Akut

Early reperfusion strategy pada Infark Myocard Akut

POST TEST

Acute coronary syndrome (ACS) adalah kondisi kritis yang ditandai dengan berkurangnya aliran darah ke jantung secara tiba-tiba, biasanya akibat pecahnya plak aterosklerotik di arteri koroner. Kondisi ini meliputi angina tidak stabil, infark miokard tanpa elevasi segmen-ST (NSTEMI), dan infark miokard elevasi segmen ST (STEMI). Sebagai penyebab utama kematian secara global, ACS merenggut jutaan nyawa setiap tahunnya. Di Indonesia, penyakit kardiovaskular, khususnya penyakit jantung iskemik, merupakan penyebab kematian tertinggi. Prevalensi ACS di Indonesia didorong oleh faktor risiko yang luas seperti merokok, hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia, ditambah dengan meningkatnya populasi penuaan dan perubahan gaya hidup.Diagnosis dan penatalaksanaan awal ACS seringkali menjadi tanggung jawab dokter umum, terutama di negara-negara yang akses terhadap perawatan khusus terbatas. Dokter harus dapat menilai gejala klinis, seperti nyeri dada dan sesak napas, melakukan elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi kelainan, dan mengukur biomarker jantung seperti kadar troponin untuk memastikan cedera miokard. Perawatan segera biasanya melibatkan pemberian aspirin untuk mengurangi pembentukan bekuan darah, nitrogliserin untuk mengurangi nyeri dada, dan terapi oksigen jika terjadi hipoksia. Morfin juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri parah. Setelah stabilisasi awal, pasien biasanya dipindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan, seperti intervensi koroner perkutan (PCI) atau terapi trombolitik, yang penting untuk menangani STEMI.Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola ACS secara efektif. Banyak daerah pedesaan kekurangan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk perawatan ACS yang tepat waktu dan efektif, termasuk akses terhadap alat diagnostik dan pilihan pengobatan lanjutan. Selain itu, kesenjangan kualitas layanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan juga memperburuk masalah ini. Dokter sering kali memiliki tingkat pelatihan dan pengalaman yang bervariasi dalam menangani kejadian jantung akut, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang gejala dan urgensi ACS masih terbatas, sehingga menyebabkan keterlambatan gejala dan peningkatan angka kematian.Pelatihan dokter umum mengenai ACS sangat penting untuk meningkatkan keluaran dan prognosis pasien. Dengan membekali dokter dengan keterampilan untuk segera mengenali dan menangani ACS, sistem layanan kesehatan dapat memastikan intervensi tepat waktu, yang sangat penting dalam mengurangi keparahan kerusakan jantung dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Program pelatihan tersebut akan mencakup pedoman terbaru mengenai manajemen ACS, meningkatkan kemampuan diagnostik, dan meningkatkan keterampilan tanggap darurat. Di negara seperti Indonesia, dimana ketersediaan ahli jantung seringkali terbatas, memberdayakan dokter dengan pelatihan ACS yang komprehensif sangat penting untuk menjembatani kesenjangan perawatan dan menyelamatkan nyawa.

Acute coronary syndrome (ACS) adalah kondisi kritis yang ditandai dengan berkurangnya aliran darah ke jantung secara tiba-tiba, biasanya akibat pecahnya plak aterosklerotik di arteri koroner. Kondisi ini meliputi angina tidak stabil, infark miokard tan...

Webinar Navigating Acute Coronary Syndrome the Latest Updates and Management Strategies bagi Tenaga Kesehatan di RS dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Webinar Navigating Acute Coronary Syndrome the Latest Updates and Management Strategies bagi Tenaga Kesehatan di RS dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta