RS Akademik UGM

Spesifik Keprofesian

Manajemen Kesehatan

Psikologi Klinis

Dokter Spesialis Psikiatri

Pemahaman dasar Terkait Konsep Psikologi Pernikahan

Pemahaman dasar terkait Konsep Psikologi Pernikahan

Teknik Konseling Pernikahan/Pasangan pada kasus yang berkaitan dengan Perselingkuhan dan Penyimpangan Seksual

Dinamika Psikologis Pasangan dan Keluarga yang mengalami Kasus Perselingkuhan atau Penyimpangan Seksual

Teknik Terapi pada Pasangan yang mengalami Kasus Perselingkuhan atau Penyimpangan Seksual

Sesi Tanya Jawab 

<p>Keluarga sebagai benteng pembentukan masyarakat dan keberlangsungan keberadaan generasi masyarakat. Oleh karena itu, ketahanan keluarga juga diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang ideal (Astiti, 2023). Dalam kehidupan berumah tangga, tantangan dan konflik adalah bagian tak terpisahkan yang memengaruhi harmoni hubungan pasangan. Salah satu tantangan serius dalam mempertahankan ketahanan keluarga adalah tindakan perselingkuhan dan penyimpangan seksual yang dapat menyebabkan perceraian. Perselingkuhan (Infidelity) adalah pelanggaran sebuah kepercayaan, pengkhianatan sebuah hubungan, pemutusan sebuah kesepakatan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perselingkuhan antara lain masalah dalam pernikahan, ketidakpuasan emosional dan seksual, lamanya pernikahan, ketidakhadiran/kehadiran anak, tujuan perselingkuhan, psikodinamika kepribadian, perilaku seksual (sexual attitude), dan pasangan idaman lain (PIL) serta penyimpangan seksual. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh JustDating, Indonesia menduduki peringkat kedua terbanyak di Asia Tenggara dengan angka kasus perselingkuhan sebanyak 40%. Terjadi pada rentan usia 30-39 tahun (32%), usia 19-29 tahun (28%), dan usia 40-49 tahun (24%) (Valencia, 2023). Perselingkuhan dalam sudut pandang psikologi, akarnya dari tiga problem mendasar dalam pernikahan yaitu kekuasaan, kepercayaan dan keintiman yang berimplikasi menimbulkan ketidakjujuran, tidak saling percaya, pengkhianatan, dan pemutusan kesepakatan pernikahan (Syamsuri &amp; Yitnamurti, 2017). Pada umumnya manusia akan mencari pasangan dari lawan jenisnya, namun bagaimana dengan orang yang memiliki kelainan dalam orientasi seksualnya. Saat ini, terdapat kasus perceraian yang bukan disebabkan oleh perselingkuhan biasa, melainkan perselingkuhan sesama jenis. Perilaku penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual, and Transgender atau yang sering disingkat dengan akronim LGBT merupakan fenomena sosial yang dapat mengganggu beberapa aspek kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam rumah tangga masyarakat. Beberapa kasus perceraian mulai diwarnai dengan adanya kasus perselingkuhan sesama jenis yang terkadang menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam penyelesaiannya. Kajian mengenai kasus LGBT yang berdampak terhadap perkawinan dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir menjadi fenomena dan isu di masyarakat. Berbagai opini dan pandangan muncul menyikapi tentang LGBT. Opini tersebut sebahagian besar dilakukan dengan pendekatan pengamatan dalam riset dan kajian mendalam. Di antaranya pendapat yang dikemukakan oleh Aidi Alfin dalam artikelnya mengungkapkan bahwa perilaku penyimpangan seksual yang dilakukan oleh suami terhadap istri menjadi alasan tidak harmonisnya rumah tangga, sebagaimana tercantum dalam surat gugatan. Perilaku penyimpangan seksual tersebut juga memicu terjadinya pertikaian dalam rumah tangga secara terus-menerus. Selanjutnya dalam perspektif penelitian yang berbeda, juga dikemukakan oleh Ah. Badawi dan Khoiruddin Nasution yang mengungkapkan bahwa gugatan perceraian yang dilakukan oleh istri disebabkan oleh penyakit kelainan seksual sang suami, dimana diketahui bahwa suami dimaksud lebih menyukai sesama jenis (homoseksual). Dampak dari perselingkuhan tidak hanya menyumbang bertambahnya perceraian tetapi juga tindakan kriminal seperti kekerasan yang mengancam nyawa bahkan pembunuhan. Dampak dari pengkhianatan yang sering terjadi adalah luapan kemarahan dari individu karena komitmen pernikahan yang dikhianati pasanganya. Pernikahan sendiri dipandang sebagai persatuan sakral antara dua individu berdasarkan cinta, kepercayaan, dan komitmen. Dinyatakan dalam janji di dalam agama yang diyakini dan mendapatkan pengakuan atau terdaftar secara legal. Perselingkuhan juga dapat meningkatkan potensi terjadinya depresi dan memengaruhi kesehatan mental korban perselingkuhan (Cano &amp; Leary, 2014). Pasangan yang telah diselingkuhi dalam suatu hubungan akan mengalami berbagai perasaan atau tekanan emosional secara psikologis, seperti depresi, kecemasan, penurunan kepercayaan diri dan seksualitas, serta penurunan harga diri (Bird et al., 2007; Fife et al., 2013). Oleh karena itu, peran tenaga Kesehatan terkait menjadi sangat krusial dalam kompleksitas isu ini. Dalam konteks ini, tata laksana konseling pernikahan menjadi instrumen penting untuk menjembatani perbedaan, memperbaiki komunikasi, dan mengembalikan keharmonisan hubungan. Melalui webinar nasional ini, diharapkan para profesional di bidang psikologi dan mahasiswa psikologi dapat memahami lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab dalam menangani isu-isu sensitif ini. Selain itu, webinar ini juga bertujuan untuk memperluas wawasan tentang pendekatan, metode, dan strategi konseling yang efektif dalam menghadapi kasus perselingkuhan dan penyimpangan seksual pasangan. Kegiatan webinar nasional ini diinisiasi untuk menjadi ruang diskusi yang konstruktif sekaligus sumber pembelajaran yang relevan untuk mendukung perbaikan kualitas hubungan pasangan dan keluarga di Indonesia.</p>

Keluarga sebagai benteng pembentukan masyarakat dan keberlangsungan keberadaan generasi masyarakat. Oleh karena itu, ketahanan keluarga juga diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang ideal (Astiti, 2023). Dalam kehidupan berumah tangga, tantangan da...

Webinar Tata Laksana Konseling Pernikahan Pada Kasus Perselingkuhan dan Penyimpangan Seksual Pasangan Angkatan 1

Webinar Tata Laksana Konseling Pernikahan Pada Kasus Perselingkuhan dan Penyimpangan Seksual Pasangan Angkatan 1

Tentang Webinar

Target Peserta

Tujuan Webinar

Kompetensi

Tanggal Pelaksanaan

No Kontak Penyedia Webinar

Konten Webinar

Ulasan Webinar dari Peserta